Tanda-tanda kedekatan Darin Mumtazah (19)
dan Luthfi Hasan Ishaq kian terungkap. Meski Darin dan e
Tanda-tanda kedekatan Darin Mumtazah (19) dan Luthfi Hasan Ishaq kian
terungkap. Meski Darin dan eks Presiden PKS kompak merahasiakan, namun jejak-jejak kebersamaan
sejoli ini 'terekam', seperti 4 kisah ini:
Kabar teranyar, Darin-
Luthfi diketahui terbang bersama ke Malaysia. Data imigrasi membuktikan mereka dua-duaan
ke negeri jiran itu pada 25 Desember 2012.
Darin juga disebut-sebut kerabatnya
telah dinikahi oleh Luthfi setahun lalu. Putri tunggal pasangan Ziad dan Mufida ini dijanjikan
hadiah-hadiah wah mulai dari rumah megah, mobil hingga tempat usaha. Bahkan, keduanya disebut
punya panggilan sayang, 'Papa' dan 'Mama'. Tetapi, kabar itu ditepis sang Bunda.
Ibunda Darin memastikan putrinya tidak menikah dengan Luthfi.
Perempuan
kelahiran Bondowoso, 29 Maret 1994, itu hingga kini belum diketahui rimbanya. Siswi lulusan SMK
ini menghilang sejak masuk sebagai daftar saksi Luthfi.
Tim KPK terus memburu
Darin yang diduga menerima aliran dana dari sahabat Ahmad Fathanah itu. Darin pun bakal
dihadirkan di sidang Luthfi. Ibunda Darin, Mufida, memastikan putrinya siap memberikan keterangan
kepada penyidik KPK.
Mengenai kedekatan dengan Darin, Luthfi punya
'senjata khas' untuk menjawabnya. Ia selalu menebar senyuman dan mengangkat bahunya
ketika ditanya tentang perempuan jelita itu.
BRUSSELS, Saco-Indoesia.com — Tingkat korupsi di Eropa sangat mengejutkan dan membebani ekonomi Uni Eropa sekitar 185 miliar dollar (atau Rp 2,2 triliun) per tahun.
BRUSSELS, Saco-Indoesia.com — Tingkat korupsi di Eropa sangat mengejutkan dan membebani ekonomi Uni Eropa sekitar 185 miliar dollar (atau Rp 2,2 triliun) per tahun. Demikian kata Komisi Eropa.
Laporan yang baru pertama kali ada tentang korupsi di 28 negara Uni Eropa itu menempatkan Uni Eropa, yang sering digambarkan sebagai salah satu kawasan paling bersih dari korupsi di dunia, dalam sebuah sorotan yang tak menyenangkan.
Di kalangan pebisnis ada keyakinan yang tersebar luas bahwa satu-satunya cara untuk berhasil adalah melalui koneksi politik dan hampir separuh dari perusahaan yang melakukan bisnis di Eropa mengatakan bahwa korupsi merupakan masalah bagi mereka.
Semakin banyak jumlah warga warga Uni Eropa yang berpikir bahwa korupsi kian parah, meskipun pengalaman terkait korupsi berbeda-beda di blok itu. Hampir semua perusahaan di Yunani, Spanyol, dan Italia percaya korupsi meluas. Namun, hal itu dinilai langka di Denmark, Finlandia, dan Swedia.
Inggris termasuk di antara negara yang dikritik karena gagal membersihkan dan mengatur pembiayaan partai politik, sebuah masalah yang komisi itu tentukan sebagai faktor utama dalam korupsi.
Cecilia Malmstrom, komisioner urusan dalam negeri Uni Eropa, mengatakan, korupsi mengikis kepercayaan dalam demokrasi. "Korupsi merusak kepercayaan warga terhadap lembaga-lembaga demokrasi dan rule of law. Hal itu merugikan perekonomian Eropa dan mengurangi penerimaan pajak yang sangat dibutuhkan," katanya.
"Satu hal yang sangat jelas: tidak ada zona bebas korupsi di Eropa. Komitmen politik untuk benar-benar membasmi korupsi tampaknya hilang. Ongkos karena tidak bertindak menjadi terlalu tinggi."
Dia mengatakan angka korupsi yang sesungguhnya "mungkin jauh lebih tinggi" dari 185 miliar dollar itu.
Sebagaimana diperlihatkan oleh survei komisi itu, banyak warga Uni Eropa yakin korupsi telah menjadi lebih buruk sebagai akibat dari masalah-masalah ekonomi dan keuangan di zona euro akibat krisis utang. Warga juga menduga korupsi merupakan hal lumrah dalam bisnis. Delapan dari 10 orang yakin bahwa hubungan dekat antara bisnis dan politik menyebabkan korupsi.
"Secara keseluruhan masalah Eropa tidak banyak terkait dengan soal suap kecil-kecilan," kata Carl Dolan dari Transparency International di Brussels. "Hal itu terkait dengan kelas politik dan industri. Telah terjadi kegagalan untuk mengatur konflik kepentingan para politisi dalam menangani bisnis."
Karena itu, Komisi Eropa merekomendasikan kontrol yang lebih baik dan kerja keras dalam penegakan hukum. Dalam sejumlah rekomendasi yang tidak mengikat, Inggris diminta untuk "menghentikan sumbangan kepada partai politik, membatasi pengeluaran kampanye pemilu dan memastikan monitoring yang proaktif dan penuntutan terhadap pelanggaran potensial".
Kurang dari satu persen orang Inggris, atau lima orang dari 1.115 orang yang disurvei oleh komisi itu, melaporkan bahwa mereka telah diminta untuk memberi suap. Itu merupakan "hasil terbaik di Eropa". Sebaliknya, 6 hingga 29 persen orang di Kroasia, Ceko, Lituania, Bulgaria, Romania, dan Yunani mengatakan mereka telah diharapkan untuk membayar suap.
Para pejabat dikritik karena tidak memasukkan sebuah bagian dari laporan itu yang mencantumkan korupsi di lembaga-lembaga Uni Eropa. Paul Nuttall, wakil pemimpin Partai Kemerdekaan Inggris, mengatakan, Komisi Eropa sebaiknya juga menganalisis dan mengubah budaya korusi di lingkungannya sendiri. Komisi itu jangan malah menutupi atau bungkam tentang apa yang terjadi di dalam dinding temboknya sendiri.
Sumber :Kompas.com
Editor : Maulana Lee
Mr. Tepper was not a musical child and had no formal training, but he grew up to write both lyrics and tunes, trading off duties with the other member of the team, Roy C. Bennett.