Bekasi, Saco-Indonesia.com — Bos Kernel Oil Singapura, Widodo Ratanachaitong, menggunakan kode "apel Amerika" dan "barang Singapura" ketika membicarakan rencana penyerahan uang kepada terdakwa kasus dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Deviardi.
Bekasi, Saco-Indonesia.com — Bos Kernel Oil Singapura, Widodo Ratanachaitong, menggunakan kode "apel Amerika" dan "barang Singapura" ketika membicarakan rencana penyerahan uang kepada terdakwa kasus dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Deviardi.
Deviardi alias Ardi merupakan pelatih golf mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Ia juga berperan sekaligus sebagai perantara penyerahan uang dari Widodo untuk Rudi. Kode itu sebagai kata ganti mata uang yang akan diserahkan Widodo.
Kode-kode itu terungkap dari rekaman telepon antara Widodo dan Deviardi pada 23 Juli pukul 16.27. Jaksa Riyono menjelaskan, Widodo menghubungi Deviardi untuk membicarakan jenis mata uang dan cara penyerahan uang untuk Rudi.
"Dalam kesempatan itu, terdakwa (Deviardi) mengatakan antara lain, 'berarti 7 kilo nanti saja, ya'," ujar jaksa saat membacakan dakwaan Deviardi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Widodo pun menjawab, "Satu orang ada limitnya besok suruh orang usahain bawa 1, sisanya pengen dalam bentuk sama atau barang Indonesia atau barang Singapore, kita lebihin kalau memang dia oke, atau memang harus apel Amerika."
Deviardi lalu menanggapi, "Barang Singapore enggak apa-apalah, boleh lebihin," kata Deviardi kepada Widodo seperti dalam dakwaan.
Setelah percakapan itu, akhirnya Widodo menyerahkan uang kepada Deviardi secara bertahap senilai 700.000 dollar AS dan 200.000 dollar Singapura. Uang 700.000 dollar AS diserahkan Widodo melalui Komisaris PT Kernel Oil Private Limited (KOPL) Simon Gunawan Tanjaya.
Uang itu di antaranya agar Rudi menyetujui Fossus Energy Ltd sebagai pemenang lelang terbatas kondensat Senipah bagian negara pada 7 Juni 2013 untuk periode bulan berikutnya. Rudi juga diharapkan menyetujui kargo pengganti minyak mentah Grissik Mix bagian negara untuk Fossus Energy Ltd periode Februari-Juli 2013.
Selain itu, mereka meminta Rudi menggabungkan lelang terbatas minyak mentah Minas/SLC bagian negara dan kondensat Senipah periode Agustus 2013, serta menyetujui Fossus Energy Ltd sebagai pemenang lelang terbatas minyak mentah Minas dengan kondensat Senipah.
Sumber : kompas.com
Editor : Maulana Lee
saco-indonesia.com, TNI AD akan siap untuk mengerahkan personel dan alutsista miliknya untuk dapat membantu kelancaran distribus
saco-indonesia.com, TNI AD akan siap untuk mengerahkan personel dan alutsista miliknya untuk dapat membantu kelancaran distribusi logistik Pemilu 2014. Kapal water jet terbaru milik TNI AD juga akan dikerahkan. Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Budiman juga menyatakan, water jet itu nantinya akan mempunyai kapasitas 50 orang. Untuk kecepatannya bisa bisa mencapai 30 sampai 40 knot di atas permukaan air.
"Kita siapkan juga kapal angkutan air kita, kebetulan kapal itu produk dalam negeri sendiri yaitu water jet," kata Budiman di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (12/2)
Budiman juga menambahkan, water jet tersebut juga merupakan pembelian alutsista yang telah dihasilkan dari perusahaan pembuat kapal ternama di Indonesia. Harga satuannya pun juga bisa dikatakan lebih murah jika dibandingkan dengan membeli dari luar negeri.
"Harga satu kapal seharga Rp 12 miliar, yang sudah dibuat sampai saat ini sudah 10 unit. Mudah-mudahan yang pertama jadi ini awal Maret, nanti kita demonstrasikan di Tanjung Priok," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan beberapa kendaraan TNI AD juga untuk dapat membantu pendistribusian dan pengamanan pemilu 9 April nanti.
"Segera kita drop motor-motor ke Babinsa. Kemudian Dandim segera kita turunkan, dan sebagian bus kecil untuk Kodim. Kemudian kita siapkan untuk helikopter kita, pesawat Cassa kita," pungkasnya.
Sebelumnya, terkait Pemilu damai, tertib dan aman, TNI juga sudah menerjunkan semua satuannya. Mulai angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. Namun, penebalan yang telah dilakukan oleh TNI kepada Polri bersifat tidak langsung.
Berikut format kekuatan penebalan yang dilakukan TNI di semua lini :
TNI AD :
1 SSY (satuan setingkat batalyon) untuk tiap Polda tipe A
2 SSK (satuan setingkat kompi) untuk tiap Polda tipe B
1 SST (satuan setingkat peleton) untuk tiap Polres
3 SSY Kostrad dan Satgultor sebagai cadangan pusat yang setiap saat dapat digerakkan sesuai kepentingan.
TNI AL :
5 SSK pada masing-masing Koarmada
5 SSK Marinir serta Denjaka sebagai cadangan pusat.
TNI AU :
2 SSK pada masing-masing Koopsau - 2 SSK Paskhas serta Denbravo sebagai cadangan pusat.
Editor : Dian Sukmawati