saco-indonesia.com, Kader Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika, telah meminta Ketua Harian PD, Syarief Hasan, berkonsentrasi u
saco-indonesia.com, Kader Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika, telah meminta Ketua Harian PD, Syarief Hasan, berkonsentrasi untuk mengurus kasus hukum yang telah membelit anaknya, Rivan, di kasus pengadaan videotron di Kementerian Koperasi dan UKM. Pasek juga menyarankan Syarief Hasan mundur dari jabatan Ketua Harian Partai Demokrat.
"Lebih baik dengan kesadarannya mundur, dan fokus pada masalah yang telah dihadapi. Kalau dulu Mas Anas kan disuruh konsen untuk mengurus masalah hukum, Pak Syarif juga harus konsen ngurus masalah, kaya Videotron," kata Pasek sebelum membesuk mantan Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum, di KPK, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2014).
Menurut Gede Pasek, Syarif Hasan juga tidak mampu untuk menaikkan tingkat elektabilitas Partai Demokrat. "Saya kira kabinet PD perlu reformasi, karena harus diakui, kinerja kabinet PD tidak menunjang elektabilitas partai. Saya kira masih ada waktu pembenahan," ujar dia menambahkan.
Gede Pasek juga menambahkan Syarief Hasan tergolong menteri yang banyak masalah. Selain di kasus Kementerian UKM, kata Pasek, Syarief juga ada kasus di Kementerian ESDM. "Kalau dilihat dari kasusnya kan cukup banyak. Di Menko UKM ada, di ESDM ada," ungkap Gede Pasek.
Editor : Dian Sukmawati
saco-indonesia.com, Wacana
penerapan wajib militer di Indonesia dinilai masih terlalu cepat untuk direalisasikan.
JAKARTA, Saco-Indonesia.com - Wacana penerapan wajib militer di Indonesia dinilai masih terlalu cepat untuk direalisasikan. Pasalnya, masih banyak kendala untuk menerapkannya seperti masalah pendanaan hingga terkait sarana dan prasarana ketahanan.
"Ini tidak menjadi program prioritas. Masih lama untuk merealisasikannya," ujar Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, Yorris Raweyai di Kompleks Parlemen, Selasa (4/6/2013).
Dia menuturkan bahwa penerapan wajib militer memerlukan pendanaan yang tidak sedikit. Saat ini, sebut Yorris, pendanaan militer Indonesia masih belum mampu mendanai program tersebut sehingga pembahasan RUU Komponen Cadangan pun dikesampingkan terlebih dahulu. Meski demikian, RUU Komponen Cadangan itu diakui Yorris penting untuk disahkan.
"RUU ini harus ada, karena sebagai pagar ke depan daripada kalau tidak ada sama sekali konsekuensinya pada ketahanan bangsa," kata Yorris.
Yorris mengatakan bahwa wajib militer yang masuk dalam Rancangan Undang-undang Komponen Cadangan bukanlah bermaksud untuk menerapkan militerisasi.
"Itu tujuannya bela negara, untuk kehidupan berbangsa dan bernegara saja. Untuk hidup disiplin, paham militer perlu dicontoh," tambahnya.
Namun, pria asal Papua ini menilai memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Misalnya, terkait sanksi pidana jika ada warga negara yang tak mau ikut program wajib militer.
"Kalau pakai pidana, kesannya itu memaksa. Seharusnya sukarela," tandasnya kemudian.
Editor :Liwon Maulana
Sumber:Kompas.com
Pronovost, who played for the Red Wings, was not a prolific scorer, but he was a consummate team player with bruising checks and fearless bursts up the ice that could puncture a defense.