saco-indonesia.com, Kuasa hukum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Palmer Situmorang, angkat bicara terkait 'nyanyian' A
saco-indonesia.com, Kuasa hukum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Palmer Situmorang, angkat bicara terkait 'nyanyian' Anas Urbaningrum yang juga mengaku diminta SBY untuk dapat mengamankan kasus bailout Bank Century.
"Siapa yang telah mengatakan itu? Tidak pernah dengar saya. Tidak ada itu," ujar Palmer, Kamis (6/2/2014) kemarin.
Palmer juga mengatakan kalimat 'mengamankan' dalam kasus bailout Century bermakna banyak. Oleh karenanya, Anas diminta untuk dapat menjelaskan makna kalimat 'mengamankan' itu.
"Mengamankan itu kan terminologinya luas," tuturnya.
Saat dikonfirmasi, apakah pihaknya juga akan melayangkan somasi kepada Anas seperti yang telah dilakukan kepada Rizal Ramli dan Fahri Hamzah, Palmer juga mengatakan akan mempelajari terlebih dahulu.
"Kita pelajari dulu lah, saya juga belum dengar itu," tutupnya.
Sebelumnya telah diberitakan, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum juga mengaku pernah diminta Presiden SBY untuk dapat ‘mengamankan’ kasus bailout Bank Century.
"Iya, tentang Century benar, Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD), Anas Urbaningrum pada waktu itu diminta untuk dapat mengamankannya," kata pengacara Anas Urbaningrum, Carrel Ticualu.
Berdasarkan informasi, suami Atthiyah Laila itu juga pernah diminta langsung untuk dapat mencegah Panitia Khusus (Pansus) Bank Century, untuk tidak melibatkan Presiden, baik itu dari segi politik atau hukum.
Editor : Dian Sukmawati
Polsek Lape Tengah menyelidiki kasus perusakan tempat tinggal SY yang terletak di Dusun Lape Atas, Kecamatan Lape, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Rumah SY yang telah dirusak oleh warga karena dicurigai jika dirinya adalah seorang dukun santet.
Polsek Lape Tengah menyelidiki kasus perusakan tempat tinggal SY yang terletak di Dusun Lape Atas, Kecamatan Lape, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Rumah SY yang telah dirusak oleh warga karena dicurigai jika dirinya adalah seorang dukun santet.
"Kecurigaan kalau SY itu dukun santet tidak terbukti. Akan tetapi massa sudah terlanjur merusak rumah dengan cara melempari menggunakan batu," kata Kapolsek Lape AKP Satrio , Selasa (18/3).
Saat perusakan itu terjadi pada Selasa (11/3) malam lalu, ujar pria yang akrab dipanggil dengan Yoyo, SY bersama istri dan lima orang anaknya juga sempat diamankan, karena dikhawatirkan akan berisiko terhadap keselamatan jiwanya.
Kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan antara SY dan warga, yang difasilitasi Kepala Desa Lape Johar Arifin. Dalam pertemuan itu telah terungkap kalau SY tidak pernah mengikuti kegiatan warga termasuk gotong-royong, sehingga memunculkan rasa antipati terhadapnya.
Namun persoalan gotong-royong, kata Yoyo, bukan menjadi ranahnya. Pihaknya juga akan menangani kasus yang berkaitan dengan tindak pidana.
"Kami juga sudah menerima laporan SY terkait dalam aksi perusakan dan telah ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP," ujarnya, seraya mengatakan surat panggilan telah dilayangkan kepada sejumlah saksi untuk dapat dimintai keterangannya pada Selasa (18/3) mendatang.
Disinggung keberadaan SY beserta keluarganya pasca perusakan itu, Kapolsek Lape telah menyatakan, untuk sementara ini menumpang di rumah salah seorang warga.
Sebelumnya, tempat tinggal SY dihujani batu oleh masyarakat pada Selasa malam. Aksi massa ini karena dipicu adanya isu kalau SY memiliki ilmu santet.
Untuk dapat menetralisir situasi Kades Lape beserta aparat kepolisian dan TNI terjun ke lapangan, sekaligus mengamankan terduga beserta keluarganya. Pertemuan pun digelar dengan menghadirkan SY.
Dalam pertemuan yang telah dihadiri sejumlah unsur itu, massa tetap meminta agar SY hengkang dari kampung tersebut.
Di lain pihak, SY telah membantah menganut ilmu hitam sebagaimana tuduhan warga. "Saya tidak menganut ilmu hitam dan saya berani bersumpah atas apapun, meski harus sumpah pocong sekalipun. Tudingan ini adalah fitnah," ujarnya.
SY juga mengaku tudingan ini telah dilaporkan kepada ketua RT dan kepala dusun (Kadus) serta ke Kapolsek Lape, Selasa sore. Namun malam harinya, sekitar pukul 21.00 Wita, rumahnya telah dihujani batu.
SY juga mengaku terpaksa angkat kaki dari dusun ini dan telah mengemasi seluruh barangnya, sebab rumah yang ditempatinya sudah hancur dilempari massa.
Ms. Plisetskaya, renowned for her fluidity of movement, expressive acting and willful personality, danced on the Bolshoi stage well into her 60s, but her life was shadowed by Stalinism.