Di awal April nanti, pengguna Windows XP tak akan lagi aman. Pasalnya, Microsoft sudah menyatakan akan menghentikan dukungan terhadap OS ini untuk selama-lamanya.
Saco-Indonesia.com - Di awal April nanti, pengguna Windows XP tak akan lagi aman. Pasalnya, Microsoft sudah menyatakan akan menghentikan dukungan terhadap OS ini untuk selama-lamanya.
Padahal, seperti yang dilansir oleh ZDNet (11/3), jumlah pengguna Windows XP sekarang ini bukan main banyaknya. Menurut survei terakhir , Dari 641 responden,aekitar 37 persen dari responden menyatakan akan tetap menggunakan XP meski tidak lagi didukung Microsoft. Mereka tidak pikir-pikir lagi untuk menggunakan OS tersebut.
Hal ini berarti, 37 persen orang itu akan jadi sasaran empuk para hacker sesaat setelah Windows XP tak didukung lagi oleh Microsoft. Segala lubang keamanan yang mungkin masih tersisa di dalamnya akan dieksploitasi habis-habisan pada saat itu.
Serangan bisa saja muncul dari Java, aplikasi pihak ketiga, atau bahkan file yang tidak dikenali. Intinya, ancaman bisa datang dari berbagai sisi.
Microsoft sendiri memang seakan tidak perhatian dengan para pengguna OS lawasnya ini. Namun, setidaknya mereka sudah menunjukkan rasa cintanya dengan akan memberikan Windows 8.1 versi gratis .
Tinggal menunggu saja bagaimana para pengguna membalas cinta Microsoft ini. Jika tidak bertepuk sebelah tangan, pengguna pastinya mau diajak Microsoft lakukan apapun, termasuk upgrade ke Windows 8.1.
Sumber : Merdeka .Com
Editor Maulana Lee
saco-indonesia.com, Akibat dari perebutan lahan persawahan, menantu dan mertua, Sardiansyah yang berusia (35) tahun dan Muhammad
saco-indonesia.com, Akibat dari perebutan lahan persawahan, menantu dan mertua, Sardiansyah yang berusia (35) tahun dan Muhammad Jude yang berusia (56) tahun telah terlibat duel dengan menggunakan senjata tajam di tengah pesawahan Pangkrat, Desa Maronge, Kabupaten Sumbawa. Akibat dari perkelahian tersebut, keduanya telah mengalami luka tebasan.
Kapolsek Plampang Iptu Mathias AW ketika dihubungi , juga mengatakan, perkelahian antara menantu dan kakak mertuanya itu berlatar belakang memperebutkan lahan pesawahan.
Dia melanjutkan, sebelumnya dua tahun yang lalu lahan itu telah diperebutkan oleh Muhammad Jude dengan saudara kandungnya, Saleh Jude, yang juga merupakan mertua dari Sardiansyah.
"Persoalan ini juga sempat ditangani oleh pihak Pospol Maronge, di mana lahan yang telah diperebutkan tersebut kemudian telah dikuasai oleh Saleh Jude. Akhirnya, lahan sawah itu diserahkan kepada menantunya, Sardiansyah, yang sudah setahun terakhir ini mengelolanya," ujar Mathias.
Pada Senin (30/12) siang, Muhammad Jude datang dan membajak lahan itu, yang rencananya juga akan digunakan untuk bercocok tanam.
Sardiansyah pun telah keberatan melihat aksi Muhammad Jude, hingga menegur kakak dari mertuanya itu. Saling ngotot, Sardiansyah dan Muhammad Jude akhirnya telah terlibat 'duel' dengan sengit.
Perkelahian di lokasi pesawahan Pangkrat, Desa Maronge, Kecamatan Maronge itu telah mengakibatkan Sardiansyah, guru ngaji di Dusun Unter Ngengas, Desa Maronge, hingga menderita luka di bagian wajahnya.
Sedangkan Muhammad Jude, warga Dusun Sekayu, Desa Berora, Lopok, telah mengalami luka serius karena dadanya tertusuk pisau dan hingga kini masih harus menjalani perawatan medis di RSUD Sumbawa.
"Sardiansyah kemudian telah mendatangi Polsek Plampang untuk dapat melaporkan kasus itu secara resmi, dia diserang dengan menggunakan parang, dan melakukan upaya untuk membela diri, hingga ujung parang yang dipegang Muhammad Jude mengenai badannya sendiri.
"Keterangan ini masih sepihak, karena kami belum meminta keterangan dari terlapor (Muhammad Jude) yang kini masih berbaring di RSUD Sumbawa. Menurut informasi keluarganya, pihak Muhammad Jude juga akan melaporkan kasus yang sama," ujar Mathias.
Dikatakan Mathias, pihaknya juga akan mengoordinasikan kasus ini dengan Polres Sumbawa untuk mendapat petunjuk lebih lanjut, apakah penanganannya dilakukan di Polsek atau di Polres.
Editor : Dian sukmawati