Nama Cirebon memang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Cirebon juga disebut-sebut sebaga
Nama Cirebon memang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Cirebon juga disebut-sebut sebagai salah satu Kota Sunan, karena di kota inilah Sunan Gunung Jati menyebarkan ajaran Islam.
Bahkan makam Sunan Gunung Jati yang dikenal pula dengan panggilan Syekh Syarif Hidayatullah (1448 - 1568), terdapat di Cirebon, tepatnya di Desa Astana, Kec. Gunung Jati, Kab. Cirebon. Makam tersebut hanya sekitar tiga km sebelah utara Kota Cirebon.
Kawasan makam Sunan Gunung Jati memiliki lahan seluas lima hektare. Selain tempat utama untuk para peziarah, kawasan itu juga dilengkapi tempat pedagang kaki lima, alun-alun, lapangan parkir, dan fasilitas umum lainnya.
Cukup banyak warisan Sunan Gunung Jati sebagai seorang wali Allah. Di antaranya Masjid Merah di Kota Cirebon dan Masjid Sunan Gunung Jati di area Keraton Cirebon. Masjid Merah yang telah berusia 500 tahun ini, kental akan corak akulturasi budaya Jawa dan Cina.
Kondisi itu setidaknya dapat dilihat dari pemakaian keramik Cina sebagai ornamen interior masjid. Cukup banyak ditemukan keramik di masjid yang terletak di perkampungan Arab, Jln. Panjunan Cirebon tersebut.
Lalu mengapa masjid yang banyak dikunjungi peziarah terutama pada 27 Ramadan ini disebut Masjid Merah? Mungkin salah satu alasannya, hampir seluruh bangunan masjid ini memang berwarna merah. Warna ini sangat mendominasi masjid yang sejak awal berdiri sampai sekarang belum belum mengalami perubahan ini.
Saat memasukinya, tampak gerbang berbentuk pura. Keunikan lain dari Masjid Merah adalah dinding-dindingnya yang ditempeli berbagai jenis keramik Cina. Konon keramik-keramik tersebut hadiah dari seorang putri Cina bernama Khong In, yang kemudian diperistri Sunan Gunung Jati pada tahun 1460.
Saat Ramadan seperti sekarang ini, Masjid Merah selalu menjadi tempat wisata rohani, bukan hanya bagi warga Kota Cirebon. Sebab banyak pula pengunjung yang datang dari berbagai kota lain di Jawa Barat.
Bahkan saat memasuki hari ke-27 Ramadan, masjid ini tak pernah sepi pengunjung. Keberadaannya menjadi magnet bagi pengunjung, terutama umat muslim untuk datang dan salat.
Tak heran bila salah satu peninggalan fenomenal Sunan Gunung Jati ini dari waktu ke waktu tak pernah sepi pengunjung. Untuk itu, rugi rasanya berkunjung ke Cirebon tanpa mampir ke masjid yang terletak di perkampungan Arab ini.
Azan pitu
Selain Masjid Merah, peninggalan lainnya dari Sunan Gunung Jati yang kerap dikunjungi yaitu Masjid Sunan Gunung Jati. Keunikan masjid yang dikenal pula dengan sebutan Masjid Sang Ciptarasa ini adalah tiang tatal. Dari 74 tiang yang ada di dalam masjid, salah satunya dirangkai sendiri oleh Sunan Gunung Jati dari potongan-potongan kayu sisa atau tatal.
Uniknya, tiang tatal tersebut penuh dengan makna filosofis. Salah satunya filosofi tentang persatuan yang kokoh, walaupun terdiri atas potongan-potongan yang berbeda. Tentu saja filosofi tersebut menandakan betapa Sunan Gunung Jati kala itu memiliki wawasan ke depan.
Keunikan lainnya, bila biasanya azan yang menandai datangnya waktu salat dikumandangkan satu orang muazin, di Masjid Sunan Gunung Jati ini, azan dikumandangkan tujuh muazin sekaligus atau azan pitu.
Sejatinya, di masjid yang berusia ratusan tahun ini, berbagai tradisi peninggalan salah satu sunan dari sembilan Sunan Walisongo masih tetap dilestarikan. Termasuk upaya melestarikan azan pitu.
Biasanya azan pitu ini dilakukan saat datangnya waktu salat Jumat. Ketika salat Jumat dimulai, tujuh muazin pun berbaris. Lalu serentak mereka mengumandangkan azan. Memanggil para jemaah untuk menunaikan kewajiban salat Jumat.
Sama seperti azan di masjid-masjid lain, azan pitu di Masjid Sunan Gunung Jati ini tidak mengalami perubahan lafal. Namun karena dikumandangkan tujuh muazin sekaligus, suaranya terasa lebih menggema.
Selain itu, Masjid Sang Ciptarasa juga dikenal memiliki air sumur yang bertuah. Warga sekitar banyak yang mencari berkah, menggunakan air tersebut untuk mencuci muka, bahkan ada juga yang membawanya pulang sebagai obat.
Percaya atau tidak, kembali pada diri masing-masing. Namun yang jelas, jangan lupa mengunjungi Masjid Sang Ciptarasa bila berkunjung ke Cirebon. Sebab pengalaman spiritual yang diperoleh di masjid ini akan terasa berbeda dan semakin melengkapi kegiatan wisata Ramadan di Cirebon. Selamat mencoba.
Sumber : http://www.bandung.eu
Baca Artikel Lainnya : PAKET WISATA ROHANI
Stasiun
merupakan pusat berkumpulnya calon penumpang yang akan pergi menggunakan jasa transportasi kereta
api. Dengan hiruk pikuk seperti itu, ada 8 hal yang harus diketahui traveler saat berada di
stasiun.
detikTravel, Kamis (30/5/2013) menyusun kiat khusus bagi traveler yang sedang
berada di stasiun kereta dan hendak berlibur menggunakan jasa transportasi kereta api. Berikut 8
tips yang mungkin bisa membuat Anda nyaman saat berada di stasiun kereta:
Stasiun
merupakan pusat berkumpulnya calon penumpang yang akan pergi menggunakan jasa transportasi
kereta api. Dengan hiruk pikuk seperti itu, ada 8 hal yang harus diketahui traveler saat berada
di stasiun.
menyusun kiat khusus bagi traveler yang sedang berada di stasiun
kereta dan hendak berlibur menggunakan jasa transportasi kereta api. Berikut 8 tips yang mungkin
bisa membuat Anda nyaman saat berada di stasiun kereta:
1. Datang
lebih awal ke stasiun kereta
Ketika Anda akan melakukan perjalanan
menggunakan transportasi kereta api jarak jauh, sebaiknya Anda datang lebih awal dari jadwal
keberangkatan yang tertera di tiket. Apalagi bagi traveler yang berdomisili di Jakarta, karena
kemacetan ibukota yang tidak bisa diprediksi.
Persiapkan waktu panjang untuk
berangkat lebih awal dari rumah, sehingga Anda bisa tenang sampai di stasiun. Sebaiknya, Anda
tiba di stasiun 1 jam sebelum jadwal keberangkatan kereta Anda. Lebih baik Anda menunggu lama di
stasiun sampai keberangkatan itu tiba, daripada tiket Anda hangus karena ketinggalan kereta.
2. Waspada kejahatan
Aksi kejahatan selalu
menjadi hal klasik ketika kita berada di suatu pusat keramaian. Orang-orang jahat selalu
mengiringi kita termasuk di dalam stasiun kereta. Misalnya saja copet, mereka siap beraksi
dengan jurus jitunya dan selalu tergugah untuk mengambil barang-barang berharga kita.
Banyak trik dan modus yang sudah mereka rancang sehingga barang Anda bisa raib di
tangan copet. Jangan sesekali mengumbar barang berharga Anda seperti gadget, dompet, perhiasan
dan lainnya. Menjaga barang berharga yang Anda miliki tidak ada ruginya, ketimbang Anda menangis
karena kelengahan Anda.
3. Beli tiket di loket resmi
Bagi traveler yang hendak pergi dengan menggunakan angkutan kereta api, pasti
Anda harus membeli tiket terlebih dulu. Setiap stasiun pasti sudah disediakan loket resmi untuk
membeli tiket kereta.
Tapi, tak lepas dari itu masih banyak calo-calo nakal
yang menawarkan tiket dengan harga yang melonjak dari harga asli, terutama saat musim liburan
seperti Lebaran. Lebih baik mengantre di loket, daripada Anda harus membayar tiket dengan harga
mahal dari calo tersebut.
4. Jangan mudah percaya dengan orang
asing
Manusia diciptakan Tuhan dengan berbagai macam karakter dan
sifat. Ada orang baik, namun tak jauh dengan orang jahat. Jangan mudah percaya dengan orang
lain yang baru kita kenal. Seperti halnya, jangan sembarang menitipkan tas atau barang yang Anda
bawa. Bisa-bisa barang Anda raib di tangan orang yang baru Anda kenal.
5. Jaga kebersihan
Menjaga kebersihan merupakan hal yang
wajib kita terapkan di mana saja, termasuk di stasiun. Banyak orang yang suka melalaikan hal
kecil ini. Padahal pihak stasiun sudah menyediakan banyak tempat sampah di setiap sudut ruangan
stasiun.
Dari sekarang, biasakan jangan membuang sampah di sembarang tempat
agar kita tetap nyaman saat berada di stasiun. Selain itu, Anda juga harus mempunyai rasa saling
memiliki dan menjaga fasilitas yang ada di sekitar kita, sehingga tercipta kenyamanan di
stasiun kereta. Dengan hal itu pula, suasana sekitar menjadi enak dipandang mata.
6. Bingung jadwal dan jalur kereta, tanya ke petugas
Terkadang sesama penumpang sama-sama tidak tahu jadwal atau jalur keberangkatan kereta.
Kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun tersebut tak hanya 1 pemberangkatan saja. Jalur
kereta yang disediakan juga banyak dan membingungkan calon penumpang.
Jika
Anda masih ragu dengan keberangkatan kereta Anda, sebaiknya tanyakan kepada petugas tentang
kepastian jadwal tersebut. Jangan sampai Anda ketinggalan kereta karena salah jadwal dan jalur
pemberangkatan kereta yang akan ditumpangi.
7. Bawa makanan ringan dan
minuman jika perlu
Bagi traveler yang gemar cemal-cemil, Anda bisa
menyiapkan makanan ringan yang bisa dibawa dari rumah. Sembari menunggu kereta tiba, Anda bisa
membuka bekal tersebut agar tidak terlalu bosan untuk menunggu datangnya kereta.
8. Hati-Hati dengan porter
Setiap stasiun besar banyak
orang yang menawarkan jasa angkut yang biasa disebut dengan porter. Ketika traveler baru tiba di
stasiun kereta, porter biasanya menyerbu penumpang untuk menawarkan jasa itu.
Jika tak ingin memakai jasa tersebut, sebaiknya amankan barang-barang bawaan Anda terlebih
dulu. Jangan sampai barang tersebut diangkut tanpa sepengetahuan Anda, kemudian Anda dikenai
tarif mahal sesudahnya. Selamat Traveling!