saco-indonesia.com, Longsor akibat hujan deras dalam sepekan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah telah berdampak 84 rumah rusak. 84
saco-indonesia.com, Longsor akibat hujan deras dalam sepekan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah telah berdampak 84 rumah rusak. 84 Rumah yang rusak itu telah tersebar di enam kecamatan yang berada di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Keenam kecamatan tersebut di antaranya di Desa Tempur (Kecamatan Keling), Desa Klepu (Kecamatan Mbangsri), Desa Mindahan (Kecamatan Batialit), Desa Bungu (Kecamatan Mayong), Desa Sowan Lor (Kecamatan Kedung) dan Desa Tanjung (Kecamatan Pakisaji).
Kondisi kerusakan 84 rumah warga itu beragam. Sebanyak 10 rumah telah mengalami rusak berat, 5 rumah rusak sedang, 65 rumah rusak biasa dan 4 rumah telah mengalami roboh. Puluhan rumah tersebut telah ditempati atau dihuni oleh sebanyak 97 kepala keluarga (KK) saat terjadinya longsor.
"Dua hari terakhir terjadinya longsor pada hari Rabu (22/1) hingga Kamis (23/1) berjumlah 60 rumah itu berada di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Kerusakan rumahnya juga tidak begitu parah hanya antara 40-60 persen saja kerusakanya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jepara, Lulus Suprayinto .
Lulus juga mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor tersebut. Rata-rata para korban telah mengalami luka ringan seperti lecet-lecet biasa. Namun, ada salah seorang warga Desa Bungu, Kecamatan Mayong yang mengalami patah tulang akibat longsor.
"Kejadiannya yang telah mengalami luka patah tulang itu pada Senin (19/1) lalu. Saat ini sedang menjalani perawatan secara intensif di RSUD Jepara. Dia mendapatkan kompensasi bantuan pengobatan secara gratis dari Pemkab Jepara sehingga dibebaskan dari biaya pengobatan," tegasnya.
Dia mengimbau kepada warga di Jepara untuk dapat meningkatkan kewaspadaan. Serta menghindari pemukiman yang dekat dengan titik rawan bencana longsor. "Paska terjadinya longsor, mereka rata-rata yang rumahnya mengalami kerusakan mengungsikan diri ke tempat rumah sanak saudara mereka disekitar tempat kejadian," pungkasnya.
Editor : Dian Sukmawati
saco-indonesia.com, Si jago merah telah melahap Pondok Pesantren Al Munawarah, Jalan Imam Munandar, kecamatan Tenayan Raya, Peka
saco-indonesia.com, Si jago merah telah melahap Pondok Pesantren Al Munawarah, Jalan Imam Munandar, kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau. 6 Bangunan yang telah dijadikan asrama untuk para santri ludes diamuk kobaran api, Senin (30/12), sekitar pukul 14.30 Wib.
Informasi yang telah berhasil dirangkum di lapangan telah menyebutkan, kebakaran tersebut bermula ketika para santri sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tiba-tiba ada kepulan asap hitam dari bangunan asrama. Tak lama beselang, api telah menyambar ke bangunan lain.
"Tak tahu api darimana bang, tiba-tiba saja sudah terbakar," ujar seorang santri histeris.
Beberapa mobil pemadan kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Pekanbaru yang datang saat ini melakukan upaya pemadaman.
Kapolsek Tenaya Raya, Kompol Kukuh Yulianto mengatakan, pihaknya belum dapat mengetahui secara persis apa penyebab dari kebakaran tersebut.
"Kita juga baru mendapat laporan adanya kebakaran ini. Nanti akan kita lakukan penyelidikan lebih lanjut, belum tahu ada korban atau tidak," kata Kukuh.
Seorang santri tewas
Noval, seorang santri tewas dalam kondisi terpanggang saat si jago merah yang telah melahap 6 bangunan yang telah dijadikan asrama untuk para santri.
Kebakaran tersebut bermula ketika para santri sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tiba-tiba kepulan asap hitam dari bangunan asrama. Tak lama beselang, api telah menyambar ke bangunan lain.
Kapolsek Tenaya Raya, Kompol Kukuh Yulianto juga mengatakan, pihaknya belum dapat mengetahui secara persis apa penyebab dari kebakaran tersebut.
"Seorang santri berjenis kelamin pria meninggal dunia dalam kondisi hangus, nanti kita kabari lagi ya," kata Kukuh.
Editor : Dian Sukmawati