saco-indonesia.com, Striker
Brasil, Neymar, menegaskan bahwa mereka tak terpengaruh oleh sejumlah kritikan terhadap
Selecao.
Saco-Indonesia.com — Striker Brasil, Neymar, menegaskan bahwa mereka tak terpengaruh oleh sejumlah kritikan terhadap Selecao. Pemain yang baru saja bergabung dengan Barcelona ini justru yakin, Brasil kian menjanjikan usai menang 3-0 atas Perancis pada laga uji coba, Minggu (9/6/2013).
Brasil tengah mempersiapkan diri tampil di turnamen Piala Konfederasi, di mana mereka bertindak sebagai tuan rumah. Banyak kalangan yang pesimistis tim Samba mampu merebut trofi tersebut. Namun, Neymar punya keyakinan bahwa mereka akan membuat semua prediksi itu keliru.
"Kami tidak bermain untuk semua kritikan, kami bermain untuk kami sendiri. Kami tak peduli apa yang dikatakan, karena hal terpenting adalah apa yang anda perlihatkan di lapangan," ujar pemain berusia 21 tahun ini seperti dikutip dari Goal.com, Senin (10/6/2013).
"Kami membuktikan bahwa kami bisa memenangi kompetisi itu."
Neymar gagal mencetak gol dalam tujuh pertandingan terakhir bersama Brasil, termasuk ketika melawan Perancis. Meskipun demikian, pelatih Luiz Felipe Scolari mengaku senang dengan penampilannya.
"Saya tidak setuju (dengan kritikan). Menurut analisisku, Neymar sudah melakukan apa yang saya minta. Cara dia bermain membuat saja nyaman," ujar Scolari.
Sumber :GL/http://saco-indonesia.com/myadmin/1243.php? mn=4&cat=2
Editor :Liwon Maulana
Penyakit Anoreksia merupakan gangguan pola makan yang disebabkan karena gangguan mental.
Saco-Indonesia.com - Penyakit Anoreksia merupakan gangguan pola makan yang disebabkan karena gangguan mental. Seseorang yang menderita anoreksia biasanya dimulai dari perasaan rendah diri dan kemudian depresi sehingga mempengaruhi pola makan mereka. Anoreksia juga biasanya menyerang mereka yang selalu dikucilkan karena penampilan.
Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang fatal seperti kekurangan gizi hingga kematian. Oleh karena itu dunia medis pun berlomba-lomba menemukan cara dalam mengobati penyakit ini. Salah satunya adalah mengobati dengan terapi hormon.
Seperti dilansir dari bbc.co.uk, terdapat sebuah penelitian yang berhasil menemukan cara untuk mengatasi anoreksia. Penelitian tersebut menemukan bahwa hormon oksitosin mampu menyembuhkan gangguan makan ini. Hormon yang dikenal dengan hormon cinta ini dikeluarkan tubuh secara alami ketika seseorang berhubungan seksual, melahirkan, dan menyusui. Hormon ini mampu membuat seseorang merasa bahagia dan dapat membantu mengatasi kegelisahan serta depresi yang dapat menyebabkan anoreksia.
Penelitian yang diterbitkan dalam Psychoneuroendocrinology ini melibatkan 31 pasien yang menderita anoreksia. Orang yang menderita anoreksia sebelumnya hanya fokus pada gambar-gambar bentuk tubuh yang mereka inginkan. Namun ketika mereka diterapi agar hormon oksitosin keluar dari tubuh mereka, maka mereka tidak lagi tampak terlalu terobsesi dengan bentuk tubuh yang mereka inginkan.
Sumber : merdeka.com
Editor : Maulana Lee
WASHINGTON — During a training course on defending against knife attacks, a young Salt Lake City police officer asked a question: “How close can somebody get to me before I’m justified in using deadly force?”
Dennis Tueller, the instructor in that class more than three decades ago, decided to find out. In the fall of 1982, he performed a rudimentary series of tests and concluded that an armed attacker who bolted toward an officer could clear 21 feet in the time it took most officers to draw, aim and fire their weapon.
The next spring, Mr. Tueller published his findings in SWAT magazine and transformed police training in the United States. The “21-foot rule” became dogma. It has been taught in police academies around the country, accepted by courts and cited by officers to justify countless shootings, including recent episodes involving a homeless woodcarver in Seattle and a schizophrenic woman in San Francisco.
Now, amid the largest national debate over policing since the 1991 beating of Rodney King in Los Angeles, a small but vocal set of law enforcement officials are calling for a rethinking of the 21-foot rule and other axioms that have emphasized how to use force, not how to avoid it. Several big-city police departments are already re-examining when officers should chase people or draw their guns and when they should back away, wait or try to defuse the situation