Harga Umroh Bersama Mamah Dedeh di Jakarta Hubungi 021-9929-2337 atau 0821-2406-5740 Alhijaz Indowisata adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang tour dan travel. Nama Alhijaz terinspirasi dari istilah dua kota suci bagi umat islam pada zaman nabi Muhammad saw. yaitu Makkah dan Madinah. Dua kota yang penuh berkah sehingga diharapkan menular dalam kinerja perusahaan. Sedangkan Indowisata merupakan akronim dari kata indo yang berarti negara Indonesia dan wisata yang menjadi fokus usaha bisnis kami.
Harga Umroh Bersama Mamah Dedeh di Jakarta Alhijaz Indowisata didirikan oleh Bapak H. Abdullah Djakfar Muksen pada tahun 2010. Merangkak dari kecil namun pasti, alhijaz berkembang pesat dari mulai penjualan tiket maskapai penerbangan domestik dan luar negeri, tour domestik hingga mengembangkan ke layanan jasa umrah dan haji khusus. Tak hanya itu, pada tahun 2011 Alhijaz kembali membuka divisi baru yaitu provider visa umrah yang bekerja sama dengan muassasah arab saudi. Sebagai komitmen legalitas perusahaan dalam melayani pelanggan dan jamaah secara aman dan profesional, saat ini perusahaan telah mengantongi izin resmi dari pemerintah melalui kementrian pariwisata, lalu izin haji khusus dan umrah dari kementrian agama. Selain itu perusahaan juga tergabung dalam komunitas organisasi travel nasional seperti Asita, komunitas penyelenggara umrah dan haji khusus yaitu HIMPUH dan organisasi internasional yaitu IATA.
saco-indonesia.com, Ramuan Tradisional » Sariawan » Obat Sariawan Tradisional yang Ampuh dan Alami
Obat Sariawan Tr
saco-indonesia.com, Ramuan Tradisional » Sariawan » Obat Sariawan Tradisional yang Ampuh dan Alami
Obat Sariawan Tradisional Ampuh dan Alami
Sariawan
Apa itu sariawan? Dalam ilmu kedokteran, sariawan lebih dikenal dengan nama Stomatitis, yaitu terjadinya pembengkakan atau peradangan yang telah terjadi di daerah sekitar mulut dan lidah. Sariawan juga memang bukan penyakit yang mematikan seperti kanker atau jantung. Tapi rasanya sangat menyiksa karena terasa perih saat mengunyah makanan yang telah mengakibatkan penderitanya menjadi tidak enak makan, bahkan makanan favoritnya sekalipun.
Sariawan juga tidak terjadi secara kebetulan, namun ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit ini.
Mulut tergigit. Ini adalah hal yang umum. Biasanya mulut tergigit karena makan terlalu cepat atau pada saat mengobrol.
Kekurangan nutrisi seperti zat besi, Vitamin B 12 dan Vitamin C juga bisa menyebabkan sariawan.
Tanda dari kelainan pencernaan
Kebersihan mulut yang tidak terjaga
Daya tahan tubuh melemah
Produk pasta gigi yang tidak cocok dengan mulut
Makan makanan yang terlalu pedas atau asam
Sariawan juga bisa diobati dengan ramuan tradisional ataupun dengan membeli obat-obatan kimia di apotek. Anda tinggal memilih mana yang menurut Anda lebih mudah dan manjur.
Obat Sariawan Tradisional
Untuk dapat mengobati sariawan, kita juga bisa menggunakan bahan-bahan sebagai berikut:
1. Air kelapa
Air kelapa telah memberikan efek yang menenangkan pada sistem pencernaan. Air kelapa juga dikenal karena sifat pendinginannya. Selain menghidrasi tubuh dan ini juga baik untuk dapat menyembuhkan sariawan.
2. Daun jambu biji
Ini adalah salah satu pengobatan rumah yang dapat membantu untuk mengobati sariawan secara alami. Kunyah beberapa lembar daun jambu biji lalu berkumurlah.
3. Pisang dan madu
Makan pisang dan madu untuk dapat menyembuhkan sariawan. Anda bahkan juga dapat menerapkan pasta ini pada ulkus untuk dapat mengurangi peradangannya.
4. Bawang putih dan pepaya
Mengoleskan obat langsung pada luka sariawan untuk dapat mempercepat proses penyembuhan. Tempelkan bawang mentah, pepaya atau kantong teh langsung pada luka sariawan.
5. Minyak kelapa
Minyak kelapa telah memiliki sifat anti-bakteri. Anda juga bisa mencampurkan minyak kelapa dengan madu. Oleskan ramuan tersebut pada mulut yang sariawan tiga kali sehari.
6. Tomat
Buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti tomat mampu untuk menyembuhkan sariawan. Konsumsi tomat mentah atau jus tomat karena kandungan vitamin C di dalamnya tinggi.
7. Kunyit
Jangan dikira kunyit hanya berfungsi sebagai bumbu masak saja . Kunyit juga mampu untuk mengobati sariawan. Ambil kunyit secukupnya, cuci bersih kemudian ditumbuk hingga halus. Oleskan pasta yang terbuat dari tumbukan kunyit yang telah dicampur dengan satu sendok teh gliserin.
Cara Mengobati Sariawan Lainnya
Selain mengobati sariawan dengan ramuan tradisional, kita juga bisa mengatasinya dengan beberapa makanan dan minuman seperti berikut:
8. Garam dan baking soda
Ini adalah salah satu solusi untuk dapat mengobati sariawan dengan mudah. Buatlah pasta dari garam dan baking soda dengan cara menambahkan sedikit air. Oleskan pasta pada ulkus (luka sariawan) dan biarkan selama 10 menit. Bilas dengan air dingin.
9. Makanan kaya zat besi
Makanan kaya zat besi seperti sereal, kalkun, ham, biji wijen, brokoli, gandum dan telur juga dapat mengurangi sariawan serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
10. Minum vitamin
Perbanyak konsumsi vitamin B, vitamin C, zat besi dan asam folat yang juga berperan dalam mencegah dan menyembuhkan luka sariawan.
11. Minum yogurt
Yogurt juga mengontrol keseimbangan bakteri di mulut dan tubuh. Dengan ini, Anda juga bisa meningkatkan kecepatan penyembuhan dan membantu mencegah luka sariawan.
Nah, itulah ramuan tradisional untuk dapat mengobati sariawan. Jika sariawan tidak kunjung sembuh dalam waktu tiga minggu, segera hubungi Dokter.
Editor : Dian Sukmawati
Sumber : Manfaatnyasehat.blogspot.com
CARA TEPAT MEMILIH LAMPU HEMAT ENERGI
Penerangan cahaya pada malam hari sangat di butuhkan, selain untuk membantu penglihatan agar lebih jelas, bantuan penerangan dar
Penerangan cahaya pada malam hari sangat di butuhkan, selain untuk membantu penglihatan agar lebih jelas, bantuan penerangan dari cahaya lampu juga dapat membuat kita bisa terus beraktifitas pada malam hari. Namun sumber energi yang ada mulai terbatas sedangkan jumlah pemakai semakin bertambah, mengakibatkan harga untuk memakai energi listik menjadi mahal.
Untuk dapat megatasinya gunakanlah sebijak mungkin dalam penggunaannya, ada banyak cara diantaranya untuk mengganti lampu pijar dengan lapu hemat energi, yaitu lampu Compack Flourcent Light (CFL), hal ini banyak di gunakan dari mulai pabrik dan rumah tinggal, hal ini dilakukan untuk dapat menekan tagihan listrik tiap bulannya, karena diyakini penggunaan lampu CFL lebih hemat energi jika dibanding dengan lampu pijar atau lampu bohlam.
Cara Tepat Memilih Lampu
Namun berita terbaru penggunaan lampu CFL mengandung resiko terhadap kesehatan tubuh khusunya kulit, dari hasil penelitian Stony Brook University di New York AS bahwa lampu hemat energi tersebut memancarkan radiasi ultraviolet (UV) yang lumayan tinggi, sehingga dikhawatirkan dapat megakibatkan keruskan pada pada sel kulit, dan pada paparan yang sangat tinggi akan menyebabkan kanker. ini telah dibuktikan dengan cara melakukan uji coba pada kulit yang sama, dengann memaparkan cahaya dari lampu CFL dan lampu pijar, setelah dianalaisa ternyata kuit yang terkena paparan cahaya lampu hemat energi mengalami kerusakan yang sangat signifikan, hasilnya sinar lampu ini benar-benar mampu mengakibatkan kematian sel, sedangkan sel kulit yang terkena lampu pijar tidak mengalami kerusakan yang terlau berarti, ”Ungkap peneliti Marcia Simon yang juga profesor dermatologi dari Stony Breek University”.
Seperti yang di kutip dari livescience, peneliti telah meyakini bila terjadi keretakan sekecil apapun pada pembungkus lampu CFL, bisa dapat menyebabkan bocornya sinar UV sehingga membahayakan bagi kesehatan kulit, selain itu lampu CFL juga mengandung bahan berbahaya lainnya seperti merkuri yang dipercaya bisa merusak jaringan saraf, bayi yang lahir bisa mengalami kecacatan dan resiko kesehatan lainnya
Namun dari pihak produsen lampu CFL, telah menanggapi bahwa tingkat radiasi yang dipancarkan oleh lampu CFL masih relatif aman dan rendah sehingga masih bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Kesimpulannya
Dengan adanya penelitian tentang lampu hemat energei atau CFL, kita sebagai konsumen dituntut lebih bijak dalam menggunakan energi yang mulai terbatas, bijak juga dalam memilih lampu sebagai sumber penerangan yang lebih ramah terhadap kesehatan untuk keluarga tercinta kita, jadi tidak semata-mata demi menghemat dan melakukan efiseinsi energi atau untuk menekan tagihan listrik yang sepertinya memang akan mengalami kenaikan yang tidak lama lagi.
Mudah-mudahan postingan Cara Tepat Memilih Lampu Hemat Energi ini bisa bermanfaat dan menjadikan kita lebih bijak kala menggunakan energi listrik
Joseph Lechleider, a Father of the DSL Internet Technology, Dies at 82
Mr. Lechleider helped invent DSL technology, which enabled phone companies to offer high-speed web access over their infrastructure of copper wires.
Obama Finds a Bolder Voice on Race Issues
As he reflected on the festering wounds deepened by race and grievance that have been on painful display in America’s cities lately, President Obama on Monday found himself thinking about a young man he had just met named Malachi.
A few minutes before, in a closed-door round-table discussion at Lehman College in the Bronx, Mr. Obama had asked a group of black and Hispanic students from disadvantaged backgrounds what could be done to help them reach their goals. Several talked about counseling and guidance programs.
“Malachi, he just talked about — we should talk about love,” Mr. Obama told a crowd afterward, drifting away from his prepared remarks. “Because Malachi and I shared the fact that our dad wasn’t around and that sometimes we wondered why he wasn’t around and what had happened. But really, that’s what this comes down to is: Do we love these kids?”
Many presidents have governed during times of racial tension, but Mr. Obama is the first to see in the mirror a face that looks like those on the other side of history’s ledger. While his first term was consumed with the economy, war and health care, his second keeps coming back to the societal divide that was not bridged by his election. A president who eschewed focusing on race now seems to have found his voice again as he thinks about how to use his remaining time in office and beyond.
In the aftermath of racially charged unrest in places like Baltimore, Ferguson, Mo., and New York, Mr. Obama came to the Bronx on Monday for the announcement of a new nonprofit organization that is being spun off from his White House initiative called My Brother’s Keeper. Staked by more than $80 million in commitments from corporations and other donors, the new group, My Brother’s Keeper Alliance, will in effect provide the nucleus for Mr. Obama’s post-presidency, which will begin in January 2017.
“This will remain a mission for me and for Michelle not just for the rest of my presidency but for the rest of my life,” Mr. Obama said. “And the reason is simple,” he added. Referring to some of the youths he had just met, he said: “We see ourselves in these young men. I grew up without a dad. I grew up lost sometimes and adrift, not having a sense of a clear path. The only difference between me and a lot of other young men in this neighborhood and all across the country is that I grew up in an environment that was a little more forgiving.”
Advertisement
Organizers said the new alliance already had financial pledges from companies like American Express, Deloitte, Discovery Communications and News Corporation. The money will be used to help companies address obstacles facing young black and Hispanic men, provide grants to programs for disadvantaged youths, and help communities aid their populations.
Joe Echevarria, a former chief executive of Deloitte, the accounting and consulting firm, will lead the alliance, and among those on its leadership team or advisory group are executives at PepsiCo, News Corporation, Sprint, BET and Prudential Group Insurance; former Secretary of State Colin L. Powell; Senator Cory Booker, Democrat of New Jersey; former Attorney General Eric H. Holder Jr.; the music star John Legend; the retired athletes Alonzo Mourning, Jerome Bettis and Shaquille O’Neal; and the mayors of Indianapolis, Sacramento and Philadelphia.
The alliance, while nominally independent of the White House, may face some of the same questions confronting former Secretary of State Hillary Rodham Clinton as she begins another presidential campaign. Some of those donating to the alliance may have interests in government action, and skeptics may wonder whether they are trying to curry favor with the president by contributing.
“The Obama administration will have no role in deciding how donations are screened and what criteria they’ll set at the alliance for donor policies, because it’s an entirely separate entity,” Josh Earnest, the White House press secretary, told reporters on Air Force One en route to New York. But he added, “I’m confident that the members of the board are well aware of the president’s commitment to transparency.”
The alliance was in the works before the disturbances last week after the death of Freddie Gray, the black man who suffered fatal injuries while in police custody in Baltimore, but it reflected the evolution of Mr. Obama’s presidency. For him, in a way, it is coming back to issues that animated him as a young community organizer and politician. It was his own struggle with race and identity, captured in his youthful memoir, “Dreams From My Father,” that stood him apart from other presidential aspirants.
But that was a side of him that he kept largely to himself through the first years of his presidency while he focused on other priorities like turning the economy around, expanding government-subsidized health care and avoiding electoral land mines en route to re-election.
After securing a second term, Mr. Obama appeared more emboldened. Just a month after his 2013 inauguration, he talked passionately about opportunity and race with a group of teenage boys in Chicago, a moment aides point to as perhaps the first time he had spoken about these issues in such a personal, powerful way as president. A few months later, he publicly lamented the death of Trayvon Martin, a black Florida teenager, saying that “could have been me 35 years ago.”
That case, along with public ruptures of anger over police shootings in Ferguson and elsewhere, have pushed the issue of race and law enforcement onto the public agenda. Aides said they imagined that with his presidency in its final stages, Mr. Obama might be thinking more about what comes next and causes he can advance as a private citizen.
That is not to say that his public discussion of these issues has been universally welcomed. Some conservatives said he had made matters worse by seeming in their view to blame police officers in some of the disputed cases.
“President Obama, when he was elected, could have been a unifying leader,” Senator Ted Cruz of Texas, a Republican candidate for president, said at a forum last week. “He has made decisions that I think have inflamed racial tensions.”
On the other side of the ideological spectrum, some liberal African-American activists have complained that Mr. Obama has not done enough to help downtrodden communities. While he is speaking out more, these critics argue, he has hardly used the power of the presidency to make the sort of radical change they say is necessary.
The line Mr. Obama has tried to straddle has been a serrated one. He condemns police brutality as he defends most officers as honorable. He condemns “criminals and thugs” who looted in Baltimore while expressing empathy with those trapped in a cycle of poverty and hopelessness.
In the Bronx on Monday, Mr. Obama bemoaned the death of Brian Moore, a plainclothes New York police officer who had died earlier in the day after being shot in the head Saturday on a Queens street. Most police officers are “good and honest and fair and care deeply about their communities,” even as they put their lives on the line, Mr. Obama said.
“Which is why in addressing the issues in Baltimore or Ferguson or New York, the point I made was that if we’re just looking at policing, we’re looking at it too narrowly,” he added. “If we ask the police to simply contain and control problems that we ourselves have been unwilling to invest and solve, that’s not fair to the communities, it’s not fair to the police.”
Moreover, if society writes off some people, he said, “that’s not the kind of country I want to live in; that’s not what America is about.”
His message to young men like Malachi Hernandez, who attends Boston Latin Academy in Massachusetts, is not to give up.
“I want you to know you matter,” he said. “You matter to us.”