saco-indonesia.com, Selain produk, Telkom Group Balikpapan juga telah berpartisipasi dalam hal sosial, salah satunya dengan tela
saco-indonesia.com, Selain produk, Telkom Group Balikpapan juga telah berpartisipasi dalam hal sosial, salah satunya dengan telah menyisihkan anggaran dana untuk Community Social Responsibility (CSR).
Dana yang telah dikeluarkan tidak tanggung-tanggung. Dalam hal membiayai CSR ini, Telkom Group telah menyisihkan dana sebesar Rp 2,5 miliar. Bentuk dari CSR ini adalah Bina Lingkungan yang telah dimulai sejak tahun 2004 silam.
"Kami juga salurkan dalam bentuk kegiatan Bina Lingkungan sejak 2004 sampai akhir 2013," kata Broto Suseno, Pelaksana Operasional Harian (POH) GM Telkom Witel Kalimantan Timur Bagian Selatan.
Bentuk kegiatan Bina Lingkungan adalah bantuan untuk kegiatan pendidikan, pengadaan sarana umum, sarana ibadah, bantuan bagi masyarakat yang telah tertimpa musibah bencana alam, penyediaan sarana dan kegiatan kesehatan masyarakat serta berbagai pelatihan untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan mengenai informasi, komunikasi dan teknologi (ICT, information, communication, and technology).
"Kegiatan kami hari ini juga bagian dari CSR ini," tambah Manager Communication Regional Kalimantan, Noercahyo Setiabudi.
Minggu pagi tersebut, Telkom juga menggelar acara donor darah dan kegiatan yang disebut BOMBASTIS di halaman Pasar Segar, Balikpapan Baru. Sampai menjelang siang terkumpul hingga 500 kantong darah berbagai golongan yang segera diserahkan kepada PMI Balikpapan.
BOMBASTIS atau Barang Bosan Masih Bagus Murahnya Fantastis adalah semacam penjualan barang bekas yang masih bagus, yang dalam kegiatan ini berasal dari jajaran Telkom Group sendiri. Uang dari penjualan BOMBASTIS digunakan untuk pengadaan bibit pohon mangrove yang akan ditanam di Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur.
"Kami juga targetkan bisa untuk pengadaan 1.000 bibit mangrove," harap Manager Youth and Community Telkomsel Regional Kalimantan Simon Sidabutar.
Broto Suseno juga menjelaskan Telkom Group Peduli merupakan program rutin yang telah diniatkan perseroan sebagai kepedulian terhadap lingkungan hidup, kemanusiaan, dan sosial.
"Kami juga berharap melalui kegiatan ini secara tidak langsung dapat mendorong lingkungan hidup yang sehat, pertumbuhan ekonomi, dan terciptanya pemerataan pembangunan," demikian Broto Suseno.
Editor : Dian Sukmawati
Orang Sakti (Dukun) Malaysia, Ibrahim Mat Zin, menyatakan bahwa kemungkinan penumpang Malaysia Airlines yang hilang di Laut China Selatan dibawa oleh makhluk halus bernama Orang Bunian.
Saco-Indonesia.com - Orang Sakti (Dukun) Malaysia, Ibrahim Mat Zin, menyatakan bahwa kemungkinan penumpang Malaysia Airlines yang hilang di Laut China Selatan dibawa oleh makhluk halus bernama Orang Bunian. Sebenarnya, siapa orang Bunian ini?
Orang Bunian adalah sebutan orang Melayu terhadap makhluk halus sejenis manusia yang tinggal di dunia mereka sendiri dan terkadang sering mampir ke dunia nyata. Disebutkan, hanya orang tertentu saja, yang dibekali ilmu gaib misalnya, yang bisa mengetahui keberadaan mereka.
Di Indonesia, Orang Bunian sering diartikan sebagai Peri. Namun, sebenarnya hal ini kurang tepat karena Bunian sendiri berarti orang yang bersembunyi atau orang yang bersiul dalam Bahasa melayu.
Penampakan mereka mirip dengan kebanyakan orang Asia Tenggara, memiliki postur tidak terlalu tinggi, rambut hitam, dan kulit sawo matang. mereka biasanya terlihat cantik dan tampan sehingga kemudian disejajarkan dengan Peri.
Orang Bunian disebutkan tinggal di dimensi lain dari yang didiami manusia. Seperti manusia, mereka juga berkeluarga dan memiliki struktur sosialnya.
Tidak ada perbedaan mencolok jika kita membandingkan Orang Bunian dengan manusia biasa. Maka dari itu, banyak cerita kemudian menyebutkan bahwa Orang Bunian bisa jatuh cinta dengan manusia biasa, atau sebaliknya.
Jika hal ini terjadi, maka biasanya Orang Bunian akan membawa orang yang dicintainya itu ke dunia gaibnya dan dinikahi untuk selamanya. Sehingga, ada kemungkinan para penumpang Malaysia Airlines saat ini telah dibawa ke dunia Orang Bunian ini.
Hingga saat ini memang belum ada kepastian apakah keberadaan Orang Bunian bisa dibuktikan dengan cara ilmiah. Berita mengenai mereka pun hanya bersumber dari cerita rakyat atau dongeng yang tidak diketahui sumbernya.
Sumber: Yahoo! Singapore dan Wikipedia/merdeka.com
Editor : Maulana Lee