Saco-Indonesia.com - Di waktu seseorang dituntut bekerja terlalu keras, kondisi fisik dan mental cenderung rentan mengalami kelelahan.
Saco-Indonesia.com - Di waktu seseorang dituntut bekerja terlalu keras, kondisi fisik dan mental cenderung rentan mengalami kelelahan. Pada gilirannya, tingkat konsentrasi akan menurun, sehingga mengurangi efisiensi dalam bekerja.
Kelelahan merupakan salah satu biang keladi menurunnya produktivitas di tempat kerja.
Faktanya, banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi gampang kelelahan. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menggali masalah kelelahan saat bekerja. Beragam faktor juga ditemukan yang menjadi pemicu problem kelelahan saat bekerja.
Dalam sebuah makalah berisi kesimpulan dari berbagai penelitian mengenai kelelahan terkait pekerjaan (2006) oleh Department of Employment and Workplace Relations - Australian Safety and Compensation Council (ASCC), disebutkan sejumlah faktor yang memengaruhi kelelahan saat bekerja.
Faktor tersebut di antaranya: tuntutan pekerjaan, jam kerja, tuntutan secara fisik dan psikis dalam bekerja, psikososial, lingkungan, hubungan interpersonal, kondisi lingkungan kerja seperti suara bising, suhu, serta stres dalam bekerja, tak terkecuali pola tidur.
Di luar berbagai faktor tersebut, dalam pernyataan terpisah, Dr Jill Dorrian dari Centre for Sleep Research University of South Australia mengungkapkan kualitas tidur turut mempengaruhi kinerja dan berdampak pada kelelahan saat bekerja. Asupan air dan kafein juga turut menentukan faktor kebugaran seseorang dalam beraktivitas sehari-hari.
Dr Dorrian menyarankan, agar tetap bugar, seseorang perlu minum banyak air karena cairan bisa mencegah kekeringan pada otak. "Ketika otak terhidrasi, oksigen dan nutrien yang esensial untuk tubuh bisa berfungsi optimal," terangnya.
Selain menjaga asupan cairan, tidur juga mempunyai peran penting mengatasi kelelahan saat bekerja.
"Tidur berkualitas selama 20 menit atau kurang akan lebih baik ketimbang tidur dalam waktu lama namun saat bangun justru merasa lebih buruk," ungkap dr Dorrian.
Beragam penyebab
Penyebab kelelahan dalam bekerja menurut menurut Lifestyle Observer dan Pengajar Biologi Fisiologi Tubuh dari Shape Up Indonesia, dr Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt bisa sangat beragam. Dalam penanganannya, seseorang perlu terlebih dulu mencermati sumber masalah kelelahan tersebut.
Grace menjelaskan, bisa saja kelelahan terjadi karena seseorang memang secara fisik lelah misalnya karena kurang istirahat atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik yang besar. Kelelahan juga bisa terjadi karena penyakit kronis atau penyakit akut.
Penyakit akut bisa disebabkan beberapa virus, termasuk virus fourth disease, fifth disease, roseola, atau hepatitis. Sementara penyakit kronis misalnya pada orang yang memiliki masalah tiroid atau diabetes.
Rasa lelah juga bisa muncul karena orang itu secara emosional punya masalah yang memicu stres. Kurang makan juga bisa menjadi penyebab kelelahan saat bekerja.
Terkait makanan dan asupan nutrisi, Grace mengatakan faktor nutrisi mungkin saja memberikan kontribusi terhadap kelelahan.
"Nutrisi memungkinkan saja ada kontribusi pada kelelahan. Misalnya untuk penyakit kronis, asupan nutrisi yang salah membuat orang itu diabetes dan penyakit itulah yang membuat dia kelelahan. Atau orang itu sedang diet, karena diet terjadi hipoglikemi, itu memungkinkan menyebabkan kelelahan," ungkapnya kepada Kompas Health melalui email.
Karenanya, lanjut Grace, dalam mengatasi problem kelelahan harus diperhatikan akar masalahnya. Jika terjadi hipoglikemi akibat diet, asupan gula tepung dan karbohidrat harus cukup.
Solusi lain dalam mengatasi kelelahan juga bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi kafein atau makanan yang sifatnya meningkatkan metabolisme. Selain itu bisa dengan mengonsumsi vitamin B atau multivitamin, serta buah dan sayur, namun ini sifatnya hanya sementara.
"Mengatasi kelelahan secara temporer bisa saja, tapi tetap saja harus dilihat akar masalahnya. Kalau lelahnya karena stres, mau dikasih makanan apa pun tetap saja stresnya tidak sembuh dan lelahnya tidak hilang," terangnya.
Nah, jika sumber masalah kelelahan karena kekurangan gizi atau mikronutrien, dan menyebabkan kelelahan berkepanjangan, lain lagi penanganannya.
"Kelelahan berkepanjangan karena kekurangan zat gizi bisa diatasi dengan mengasup zat gizi tertentu. Misalnya, kurang darah, HB turun, mungkin kekurangan zat besi, selenium, atau seng," ungkapnya.
Lain halnya jika kelelahan terjadi karena kerja otot berlebihan. Jadi, saat otot bergerak, seseorang bisa merasa lelah karena muncul sampah metabolisme akibat pemakaian otot. Masalah ini bisa diatasi dengan asupan zat gizi tertentu seperti asam amino.
"Banyak hal yang harus dirujuk untuk mengatasi kelelahan bekerja. Lihat dulu penyebab kelelahan, untuk menentukan lalu cari obatnya," saran Grace.
Terkait masalah asupan gizi untuk membantu kelelahan, sebuah riset di Jepang menunjukkan bahwa konsumsi saripati ayam (essence of chicken) dapat membantu memulihkan stres dan kelelahan mental.
Seperti dimuat Journal of Physiological Anthropology (Applied Human Science), Dr. Nagai dan Harada dari Institute of Fundamental Research Suntory, Jepang, melakukan penelitian melibatkan dua kelompok mahasiswa pria sehat yang diberikan tes beban kerja.
Kelompok pertama diberi minuman saripati setiap pagi selama satu pekan, sedangkan kelompok yang lain diberikan plasebo. Pada hari ke tujuh, kedua kelompok mahasiswa ini menjalani tes kemampuan dan pengukuran kadar stres. Tes mental untuk mahasiswa ini berupa ujian artimatika dan kemampuan daya ingat jangka pendek, yang keduanya berkaitan dengan hormon stres atau kortisol
Hasil penelitian menunjukkan, tingkat kesalahan pada kelompok pertama yang diberi minuman saripati lebih rendah dibanding kelompok plasebo. Kelompok pertama juga mengaku lebih aktif dan tidak mudah lelah selama mengikuti ujian. Peneliti menyimpulkan, kandungan gizi dalam saripati membantu memetabolisme kortisol dalam darah dan memulihkan tubuh dari kelelahan mental.
saco-indonesia.com, Ribuan titik di sejumlah ruas jalan Ibu Kota rusak seusai terendam banjir. Kondisi ini akan dapat membahayak
saco-indonesia.com, Ribuan titik di sejumlah ruas jalan Ibu Kota rusak seusai terendam banjir. Kondisi ini akan dapat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.
Berdasar data Dinas PU DKI, jalan rusak telah terdapat di 547 ruas dengan jumlah 6.446 titik seluas 136.117 meter persegi. Dari jumlah itu, yang telah tertangani baru 5.160 titik atau 107.266 meter persegi. Sebanyak 1.286 titik atau setara 28.851 meter persegi belum dapat tertangani.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Manggas Rudy Siahaan juga mengaku terus akan berupaya untuk mengurangi volume jalan rusak. Perbaikan masih bersifat tambal sulam dan belum permanen lantaran menunggu musim hujan berakhir.
”Kalau tidak hujan, jalannya kering, kita akan segera perbaiki,” ungkapnya. Dia juga meminta masyarakat untuk bersabar karena jalan rusak timbul sangat cepat. Petugas Satgas Jalan Rusak telah dikerahkan untuk seluruh wilayah DKI.
Pengamat perkotaan Universitas, Trisakti Nirwono Joga, juga mengatakan perbaikan jalan selama musim hujan tidak akan efektif. Ini lantaran pengaspalan membutuhkan suhu panas. ”Perbaikan sekarang baru sementara sifatnya,” ungkapnya.
Kendati demikian, Pemprov DKI tidak boleh berdiam diri karena jalan rusak bisa menimbulkan korban. Bila terjadi kecelakaan akibat jalan rusak, warga juga bisa menuntut Pemprov DKI. Dia juga menyarankan Dinas PU DKI untuk dapat mengumumkan perbaikan jalan kepada publik sehingga masyarakat dapat menghindari jalan tersebut. ”Masalah jalan di Jakarta ini sangat krusial. Macet di satu titik bisa menimbulkan kemacetan yang panjang,” tandasnya.
Pakar jalan dari Laboratorium Struktur dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Sigit P Hadiwardoyo telah menilai kerusakan jalan di Jakarta kebanyakan merupakan retak stripping (pengelupasan lapisan permukaan). Itu telah disebabkan pemadatan yang tidak sempurna saat pelaksanaan awal. Biasanya karena kontraktor kekurangan waktu pengerjaan.
Lamanya proses pencairan anggaran dan lelang telah membuat kontraktor dikejar tenggat waktu yang sangat terbatas. ”Dengan demikian, kontraktor harus bekerja siang-malam agar pengerjaan selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan. Hal ini yang telah membuat pengerjaan menjadi terburu-buru sehingga kemungkinan ada standar pengerjaan yang dipaksakan,” paparnya.
Menurutnya, kerusakan jalan harus segera diperbaiki sehingga tidak melebar. Jika kerusakan terjadi pada bagian atas, perbaikan bisa dilakukan dengan menambal menggunakan jenis campuran sejenis atau campuran aspal beton. Namun, perbaikan pada musim hujan seperti ini tetap tidak akan sempurna.
Editor : Dian Sukmawati