Biro Haji Plus Murah di Jakarta Hubungi 021-9929-2337 atau 0821-2406-5740 Alhijaz Indowisata adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang tour dan travel. Nama Alhijaz terinspirasi dari istilah dua kota suci bagi umat islam pada zaman nabi Muhammad saw. yaitu Makkah dan Madinah. Dua kota yang penuh berkah sehingga diharapkan menular dalam kinerja perusahaan. Sedangkan Indowisata merupakan akronim dari kata indo yang berarti negara Indonesia dan wisata yang menjadi fokus usaha bisnis kami.
Biro Haji Plus Murah di Jakarta Alhijaz Indowisata didirikan oleh Bapak H. Abdullah Djakfar Muksen pada tahun 2010. Merangkak dari kecil namun pasti, alhijaz berkembang pesat dari mulai penjualan tiket maskapai penerbangan domestik dan luar negeri, tour domestik hingga mengembangkan ke layanan jasa umrah dan haji khusus. Tak hanya itu, pada tahun 2011 Alhijaz kembali membuka divisi baru yaitu provider visa umrah yang bekerja sama dengan muassasah arab saudi. Sebagai komitmen legalitas perusahaan dalam melayani pelanggan dan jamaah secara aman dan profesional, saat ini perusahaan telah mengantongi izin resmi dari pemerintah melalui kementrian pariwisata, lalu izin haji khusus dan umrah dari kementrian agama. Selain itu perusahaan juga tergabung dalam komunitas organisasi travel nasional seperti Asita, komunitas penyelenggara umrah dan haji khusus yaitu HIMPUH dan organisasi internasional yaitu IATA.
TAHUKAH KAMU??
Mumler, Fotografer yang Pertama Kali Memotret Hantu
TAHUKAH KAMU??
Mumler, Fotografer yang Pertama Kali Memotret Hantu
William H. Mumler (1832
-1884) adalah seorang fotografer arwah Amerika yang bekerja di New York dan Boston. Foto arwah
pertamanya adalah potret diri yang dikembangkan untuk tampaknya
menunjukkan almarhum sepupunya. Mumler kemudian meninggalkan pekerjaannya sebagai perhiasan, dan
bukannya memilih untuk bekerja penuh waktu sebagai fotografer, mengambil keuntungan dari
sejumlah besar orang-orang yang telah kehilangan sanak keluarga dalam Perang Saudara Amerika.
Mungkin dua karya yang paling terkenal adalah foto Mary Todd Lincoln dengan arwah suaminya
Abraham Lincoln, dan foto Master Herrod, sebuah media, dengan tiga arwah pemandunya.
Setelah dituduh berbagai kegiatan, ia dibawa ke pengadilan untuk penipuan, dengan
mencatat pemain sandiwara PT Barnum memberikan kesaksian terhadap dia. Meskipun dinyatakan tidak
bersalah, kariernya sudah berakhir, dan ia meninggal dalam kemiskinan. Foto-foto Mumler dianggap
palsu.
Sebelum memulai karirnya sebagai fotografer arwah, Mumler bekerja
sebagai pengukir permata di Boston, berlatih fotografi amatir di waktu senggang. Pada awal 1860
-an, ia mengembangkan sebuah potret diri yang muncul untuk menampilkan penampakan sepupunya yang
sudah mati selama 12 tahun.Hal ini secara luas diakui sebagai yang pertama foto roh seorang
subjek hidup yang menampilkan keserupaan dengan orang yang telah meninggal (seringkali seorang
kerabat) tercetak dengan arwah almarhum . Mumler kemudian menjadi fotografer arwah, dan pindah
ke New York, di mana karyanya dianalisa oleh sejumlah pakar fotografi, tidak satu pun yang bisa
menemukan bukti bahwa foto-fotonya adalah palsu.Fotografi arwah diyakini menjadi bisnis yang
menguntungkan kepada keluarga mereka yang tewas selama Perang Saudara Amerika mencari kepastian
bahwa di mana mereka tinggal.
Pengkritik karya Mumler termasuk PT Barnum,
yang mengaku Mumler adalah mengambil keuntungan dari orang-orang yang sedang dalam kesedihan.
Setelah penemuan bahwa beberapa hantu Mumler itu sesungguhnya orang-orang hidup,dan tuduhan
bahwa ia telah patah ke rumah-rumah untuk mencuri foto-foto almarhum kerabat,Mumler dibawa ke
pengadilan atas penipuan pada bulan April 1869.Barnum bersaksi melawan dia, mempekerjakan
Abraham Bogardus untuk membuat gambar yang muncul untuk menunjukkan Barnum dengan arwah Abraham
Lincoln untuk menunjukkan kemudahan dengan foto-foto yang dapat diciptakan.Mereka yang bersaksi
dalam mendukung Mumler termasuk Musa A. Dow, seorang wartawan yang Mumler telah memotret.
Meskipun dibebaskan dari penipuan, karier Mumler rusak dan dia meninggal di kemiskinan pada
tahun 1884. Foto-nya dianggap hoax dan hanya rekayasa.
---------------------------------
admin @07uni10
Mitos keangkeran 2 kabupaten jadi pantangan dikunjungi presiden
Mitos memang sudah melekat sejak lama di bumi Nusantara, salah satunya di Jawa. Mitos yang didefinisikan sebagai cerita prosa rakyat yang telah menceritakan kisah-kisah lama berisi penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya.
Mitos memang sudah melekat sejak lama di bumi Nusantara, salah satunya di Jawa. Mitos yang didefinisikan sebagai cerita prosa rakyat yang telah menceritakan kisah-kisah lama berisi penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya.
Bagi sebagian masyarakat, terutama para penuturnya, Mitos ini dianggap benar-benar terjadi. Misalnya mitos keangkeran dua kabupaten, yakni Kediri dan Bojonegoro di Jawa Timur yang telah menjadi pantangan presiden RI untuk dikunjungi.
Konon, mitos yang berkembang di tengah masyarakat setempat, bila presiden RI berkunjung ke dua daerah itu bakal lengser. Entah karena kebetulan atau tidak, tapi beberapa presiden yang telah berkunjung ke Kediri--sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)--selalu lengser.
Presiden Soekarno, BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), lengser setelah tak lama berkunjung ke kota tahu itu. Bahkan sepanjang pemerintahannya selama 32 tahun, Soeharto tidak pernah menginjakkan kaki ke Kediri.
Dalam riwayat Babat Kadhiri, konon telah terdapat kutukan pada kerajaan Kediri tatkala terlibat dalam peperangan dengan musuh. Bunyinya, "Jika pasukan Kediri menyerang musuh di daerah lawan lebih dulu akan selalu memenangkan pertempuran, akan tetapi sebaliknya jika musuh langsung menyerang ke pusat kerajaan Kediri lebih dulu maka musuh itu akan selalu berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang."
Barangkali karena kutukan itulah konon para presiden RI selalu menghindari untuk singgah ke kota Kediri dalam setiap perjalanan di wilayah Jawa Timur. Ada yang menafsirkan, tatkala presiden berani singgah ke Kediri, maka posisi mereka bakal mudah diserang oleh musuh atau lawan politiknya.
Namun kisah tutur masyarakat setempat telah mengaitkan kutukan itu dengan tempat, misalnya Simpang Lima Gumul di Kediri, yang dipercaya sebagai pusat Kerajaan Kediri. Sementara kisah lain mengaitkan mitos dengan kutukan Sungai Brantas yang telah menjadi tapal batas Kerajaan Kediri, yakni bila ada raja, kini disebut presiden, masuk ke Kediri melewati Sungai Berantas maka akan lengser.
Boleh percaya boleh tidak, tapi Presiden SBY juga pernah mendengar cerita itu, dan untuk menghormatinya memilih melewati jalan melingkat lewat Blitar sebelum ke Kediri menemui korban letusan Gunung Kelud.
"Kemarin saya mau ke Kediri, sms masuk luar biasa, Pak SBY jangan ke kediri nanti anda jatuh," kata Presiden SBY saat membuka Musyawarah Nasional FKPPI, di Caringin Bogor, 29 Oktober 2007.
Kabupaten yang telah memiliki mitos mirip adalah Bojonegoro. Konon, dari enam presiden di Indonesia, hanya Soekarno yang pernah menginjakkan kaki di daerah yang lekat dengan legenda Angling Dharma itu.
"Tidak ada satu presiden yang menginjakkan kakinya di sini. Tidak tahu kenapa," kata Gus Mul, salah seorang tokoh masyarakat di Bojonegoro saat berbincang Senin lalu.
Namun, dari cerita yang dia tahu, ada mitos yang beredar di kalangan masyarakat bahwa jika presiden mampir di Bojonegoro, dia akan turun dari tahta. Sebagai seorang tokoh pemuka agama, Gus Mul telah mengenyampingkan mitos tersebut. "Itu hanya mitos. Kalau mau datang ya datang saja," ujar Gus Mul.
Memang belum banyak fakta mitos ini terjadi di Bojonegoro. Namun agaknya kisah tutur masyarakat setempat memang ada, misalnya orang-orang tua dulu yang menyebut pantang dalam peperangan lebih dulu menyeberangi bengawan sore (sekarang bengawan Solo). Barang siapa yang menyeberang lebih dulu pasti bakal kalah. Kisah ini telah terbukti dalam kisah peperangan hebat di bengawan Solo yang menewaskan Arya Penangsang alias Aryo Jipang, penguasa Kadipaten Jipang.
Arya Penangsang tewas bersama kudanya si Garak Rimang, setelah dikeroyok prajurit Sultan Pajang, Sultan Hadiwijaya alias Maskarebet atau Jaka Tingkir. Dalam cerita buku Babad Tanah Jawi yang disusun oleh W.L. Olthof di Leiden, Belanda pada 1941, untuk membunuh Arya Penangsang yang pemberang itu memang sulit karena kesaktiannya tiada tanding. Namun akhirnya Arya Penangsang mati dicacah pedang dan tombak setelah dia melanggar kutukan, yakni menyerang lebih dulu dengan menyeberang bengawan.
Fatal Police Shootings: Accounts Since Ferguson
Since a white police officer, Darren Wilson fatally shot unarmed black teenager, Michael Brown, in a confrontation last August in Ferguson, Mo., there have been many other cases in which the police have shot and killed suspects, some of them unarmed. Mr. Brown's death set off protests throughout the country, pushing law enforcement into the spotlight and sparking a public debate on police tactics. Here is a selection of police shootings that have been reported by news organizations since Mr. Brown's death. In some cases, investigations are continuing.
Chamblee, Ga.
Robert Patterson Jr., Lawyer and Judge Who Fought for the Accused, Dies at 91
Judge Patterson helped to protect the rights of Attica inmates after the prison riot in 1971 and later served on the Federal District Court in Manhattan.