saco-indonesia.com, Pelaku bom bunuh
diri di depan Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, diduga menempatkan bomnya dalam wadah plastik.
JAKARTA, Saco-Indonesia.com — Pelaku bom bunuh diri di depan Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, diduga menempatkan bomnya dalam wadah plastik. Dari tempat kejadian perkara, polisi menemukan serpihan benda tersebut.
"Sementara ini yang diidentifikasi ada serpihan Tupperware di lokasi. Artinya, bom ini adalah bom bunuh diri yang menggunakan Tupperware. Ini sedang diidentifikasi Puslabfor kami," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2013).
Suhardi menjelaskan, saat ini petugas di lapangan masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim Disaster Victim Identification Mabes Polri juga diturunkan untuk mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri. Pelaku diketahui seorang laki-laki.
Suhardi mengatakan, wajah pelaku tidak mengalami luka parah atau rusak. Wajah pria tak dikenal itu masih dapat didentifikasi dengan baik.
"Tim DVI dari Mabes Polri sudah berangkat ke sana. Puslabfor sudah bekerja untuk mendapat identifikasi pelaku maupun identifikasi bom yang digunakan," terang Suhardi.
Bom bunuh diri terjadi di antara pos jaga Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, dan masjid, Senin (3/6/2013) pukul 08.03 Wita. Pelaku awalnya memasuki halaman Mapolres Poso menggunakan sepeda motor seorang diri. Tak lama setelah itu bom meledak. Pelaku dan motor yang dikendarainya hancur. Tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Diduga pelaku merupakan kelompok teroris Poso jaringan Santoso.
Editor :Liwon Maulana
Sumber:Kompas.com
Sebanyak 99,48% siswa sekolah menengah atas (SMA) sederajat
atau 1.573.036 siswa dinyatakan lulus Ujian Nasional (UN)
Sebanyak 99,48% siswa sekolah menengah atas (SMA) sederajat atau 1.573.036 siswa
dinyatakan lulus Ujian Nasional (UN) untuk tahun ajaran 2012/2013, sedangkan yang tidak lulus
sebanyak 8.260 siswa atau 0,52 persen. Adapun total seluruh peserta UN SMA sederajat 1.581.286
siswa.
"Hasil kelulusan dan dan tidak lulusnya siswa ditentukan dari
kombinasi hasil nilai UN sebanyak 60 persen dan 40 persen dari nilai sekolah," kata
Mendikbud M Nuh pada konferensi pers pengumuman hasil UN Tahun Ajaran 2012/2013 SMA/MA/SMK
sederajat di Jakarta, Kamis (23/5).Turut hadir Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Aman Wirakartakusumah dan anggota Jemari Mardapi.
Menurut Nuh, dibandingkan
tahun lalu prosentase kelulusan 99.50 persen, sehingga terjadi penurunan 0,02 persen pada tahun
ini."Terjadinya penurunan kelulusan dimungkinkan karena adanya variasi soal tahun ini
menjadi 20 soal UN dan tingkat kerumitan soal," ungkapnya.
Adapun peserta UN yang
paling banyak tidak lulus adalah pertama,Nanggro Aceh Darussalam (NAD) dengan 3,11 persen atau
1.754 siswa dari 65 ribu peserta UN. "Kedua, Papua dan ketiga Sulawesi Tengah
(Sulteng)," kata M Nuh.
Sedangkan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
tidak lagi menjadi provinsi yang tingkat ketidaklulusannya tertinggi. "Hal ini karena
Kemendikbud melakukan intervensi terhadap provinsi itu berupa penambahan guru serta perbaikan
sarana dan prasarana," ujar mantan Rektor ITS Surabaya itu.
Dijelaskan,
untuk tahun ini masih ada sekolah dengan angka ketidaklulusan sebesar 100 persen. Tercatat,
sebanyak 24 sekolah atau sebesar 0,16 persen dengan tingkat ketidaklulusan 100 persen dengan
jumlah 899 siswa.Namun lebih banyak sekolah yang 100 persen lulus, yaitu 15.476 sekolah atau
sebesar 87 persen dengan jumlah 1,3 juta siswa.
Sementara provinsi dengan
tingkat kelulusan 100 persen adalah Jawa Barat. Secara nasional, tambah Nuh, nilai UN tingkat SMA
sederajat tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika tahun lalu
rata-rata nilai UN 7,7, tahun ini hanya mencapai 6,35.
"Untuk rata-rata
nilai UN tertinggi tahun ini 9,87 dan yang terendah 0,33," ungkap Nuh. Yang menarik,lanjut
dia, dalam hasil evaluasi UN 2013 di sejumlah sekolah, rata-rata nilai UN lebih tinggi
dibandingkan dengan rata rata nilai Ujian Sekolah.(Bangkit wibisono)
Mr. Fox, known for his well-honed countrified voice, wrote about things dear to South Carolina and won over Yankee critics.