Kanker Payudara merupakan salah satu
kanker yang paling sering ditemukan pada kaum wanita.
Saco-Indonesia.com,- Kanker Payudara merupakan salah satu kanker yang paling sering ditemukan pada kaum wanita. Menurut statistic, tingkat insidennya menempati kanker di seluruh tubuh 7-10%, merupakan urutan kedua setelah kanker rahim. Insidennya sering dikaitkan dengan genetic dan usia diantara 40-60 tahun. Wanita yang sebelum dan setelah menopause memiliki prevalensi lebih tinggi.
Gejala Stadium Awal Kanker Payudara
Secara umum tidak ada rasa sakit yang signifikan, kadang-kadang terasa nyeri atau sakit menusuk. Beberapa pasien kanker payudara stadium awal meskipun di bagian payudara jika diraba tidak menemukan benjolan yang jelas, tetapi sering timbul rasa tidak nyaman pada daerah tersebut.
1.Payudara berubah bentuk : terlihat benjolan pada kulit, pada daerah tertentu kulitnya terlihat seperti kulit jeruk, bahkan edema, berubah warna, eksim, dan lain-lain.
2.Tidak terasa sakit pada ipsilateral payudara, hanya tumbuh benjolan kecil, kebanyakan terletak di payudara kuadran luar atas.
3.Retraksi pada bagian tengah puting susu. Kulit payudara sedikit mencekung (dari segi kedokteran dinamakan “penyakit lesung pipit”), erosi dan asimetris puting atau terjadi penebalan dan kekasaran pada kulit payudara, pori-pori membesar (dari segi kedokteran dinamakan “penyakit kulit jeruk”).
4.Kelenjar getah bening aksila ipsilateral membesar dan keras. Pada stadium lanjut, teraba di supraklavikula ipsilateral aksila.
5.Sebagian kecil mengalami keluarnya cairan berdarah , cairan seperti air.
Gejala Stadium Awal Kanker Payudara Pada Wanita
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang rentan diidap oleh kaum wanita. Tingkat insiden kanker payudara semakin hari semakin muda. Kanker payudara pada stadium awal sangat tinggi angka kesembuhannya jika melakukan pendeteksian dan pengobatan dini.
Kanker payudara pada stadium awal, jika diraba, umumnya tidak menemukan adanya benjolan yang jelas pada payudara. Namun sering merasakan ketidaknyamanan pada daerah tersebut. Terutama bagi kaum wanita pasca menopause, ketika merasakan nyeri ringan pada bagian sisi payudara atau bahu terasa berat dan pegal bahkan rasa tidaknyaman menyebar ke sisi lengan atas, kemungkinan besar merupakan tanda-tanda kanker payudara stadium awal.
Gejala Stadium Akhir Kanker Payudara Pada Pria
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling sering ditemukan pada kaum wanita, sekitar 1-2% pasien kanker payudara adalah kaum pria. Meskipun jarang kaum pria yang mengidap kanker payudara, namun tetap harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya kanker payudara.
1.Benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit. Ini merupakan gejala pertama yang seringkali ditemukan oleh kaum pria. Benjolan umumnya terletak di bawah areola, tepatnya di pusat jaringan kelenjar payudara pria, pertumbuhan tumor relatif cepat, batas tumornya juga tidak jelas.
2.Perubahan kulit pada bagian dada. Ada gejala adhesi di otot dada atau kulit pasien kanker payudara laki-laki.
3.Kelainan pada puting susu. 20% pasien pria mengalami puting susunya masuk ke dalam dan keropeng.
4.Nipple discharge. Nipple discharge lebih mungkin dialami oleh pasien kanker payudara laki-laki, namun tidak diperhatikan.
5.Kelenjar getah bening. Banyak pasien kanker payudara laki-laki waktu diagnosa pertama kali dapat mendeteksi keberadaan kelenjar getah bening aksila.
Ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou mengingatkan, baik pria maupun wanita deteksi dini kelainan pada payudara dapat membantu menghindari terjadinya kanker payudara. Pendeteksian dan pengobatan dini tingkat efektifitasnya tinggi dan memperpanjang masa hidup.
Sumber:http://www.asiancancer.com/indonesian/cancer-symptoms/breast-cancer- symptoms/
Editor:Liwon Maulana
PT. Happy Prima telah berpengalaman melayani jamaah umrah dan haji sejak tahun 1999, dan setiap calon jamaah diberi kebebasan un
PT. Happy Prima telah berpengalaman melayani jamaah umrah dan haji sejak tahun 1999, dan setiap calon jamaah diberi kebebasan untuk menentukan sendiri kapan berangkat, dan disertai dengan jaminan uang kembali.
LEGALITAS
Berdiri tanggal 13 Oktober 1999 dengan cabang di 25 propinsi
* Nama Merk Dagang " Rahmatan Lil "Alamin
* SK Depag D/143 2009
* Dinas Pariwisata Kota Jakarta No.740/1.588.23 izin dari tahun 1999 No. 146/IU-BPW/KW.PSB/12/99
* Surat Keterangan Domisili No. 303/1.824.511
* DepKeu RI Dirjen Pajak No. PEM-00914/WPJ.04/KP.0703/2010
* NPWP: 01.860.136.0-014.000
* Asita No. KEP.KU. 133/DPP/III/2000
* TDP PT No.09.03.1.63.64014
Alamat Kantor :
Gedung Twink Jl Kap Tendean 82 Jakarta Selatan
contact center
Telpon :
021-8334-2656/021-8265-0736
Fax :
021-8265-0736
Mobile:
+62852-8032-8136
Email:
travelprimasaidah@Gmail.com
Sumber : http://www.travelhajiumroh.web.id
Baca Artikel Lainnya : HAJI AND UMRAH TRAVEL
BEIJING (AP) — The head of Taiwan's Nationalists reaffirmed the party's support for eventual unification with the mainland when he met Monday with Chinese President Xi Jinping as part of continuing rapprochement between the former bitter enemies.
Nationalist Party Chairman Eric Chu, a likely presidential candidate next year, also affirmed Taiwan's desire to join the proposed Chinese-led Asian Infrastructure Investment Bank during the meeting in Beijing. China claims Taiwan as its own territory and doesn't want the island to join using a name that might imply it is an independent country.
Chu's comments during his meeting with Xi were carried live on Hong Kong-based broadcaster Phoenix Television.
The Nationalists were driven to Taiwan by Mao Zedong's Communists during the Chinese civil war in 1949, leading to decades of hostility between the sides. Chu, who took over as party leader in January, is the third Nationalist chairman to visit the mainland and the first since 2009.
Relations between the communist-ruled mainland and the self-governing democratic island of Taiwan began to warm in the 1990s, partly out of their common opposition to Taiwan's formal independence from China, a position advocated by the island's Democratic Progressive Party.
Despite increasingly close economic ties, the prospect of political unification has grown increasingly unpopular on Taiwan, especially with younger voters. Opposition to the Nationalists' pro-China policies was seen as a driver behind heavy local electoral defeats for the party last year that led to Taiwanese President Ma Ying-jeou resigning as party chairman.