Bagi anda yang telah memilki berat badan yang berlebih atau obesitas sebaiknya segera mempertimbangkan pola hidup anda dikarenak
Bagi anda yang telah memilki berat badan yang berlebih atau obesitas sebaiknya segera mempertimbangkan pola hidup anda dikarenakan dengan berat badan yang terlalu besar akan dapat menimbulkan beberapa resiko gangguang kesehatan. Diet umum telah dilakukan untuk bisa mendapatkan berat badan yang ideal. Diet yang sehat memang membutuhkan proses sehingga sebagian sebagian wanita yang tidak sabar menjalankan prosesnya memilih jalan yang instan untuk menggunakan obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan untuk diet harus melalui pemeriksaan medis terlebih dahulu karena bagaimanapun kandungan kimia di dalam obat tersebut memiliki pengaruh terhadap tubuh anda. Bagi anda yang ingin melakukan diet dengan obat-obatan, konsultasikan terlebih dahulu kesehatan anda kepada dokter. Walaupun demikian ternyata berdiet tidak harus sulit cukup dengan cara yang alami dan gaya hidup yang membanntu diet cepat sehingga berat badan yang ideal mudah untuk anda dapatkan. Cara diet alami dapat anda lakukan dengan memilih makanan dan
minuman yang tepat.
Berikut adalah minuman yang dapat membantu anda dalam diet secara alami :
1. Diet Alami Dengan Air Mineral
Air mineral juga dapat membantu anda dalam menurunkan berat badan apalagi jika mengkonsumsinya dalam jumlah dan waktu yang tepat. Setiap hari anda harus membutuhkan 2 liter air, selain memenuhi kecukupan cairan tubuh. Konsumsi air sebanyak 2-3 gelas pada rentan waktu 5-10 menit sebelum makan akan membantu anda dalam menurunkan berat badan. Hal ini telah didukkung oleh Penelitian yang menunjukan dengan minum air putih sebelum makan bisa menurunkan berat badan hingga 2.3 kg selama 12 minggu. Dengan membiasakan minum air putih sebelum makan merupakan kebiasaan diet yang baik dikarenakan air putih memiliki nol kalori. Diet alami dengan minum air putih bisa anda lakukan secara rutin untuk bisa membantu anda dalam mengontrol rasa lapar.
2. Diet Alami Dengan Air Teh Hijau
Teh hijau terkenal dibeberapa negara asia seperti china dan jepang. Kandungan yang terdapat di dalam teh hijau seperti kafein, saponin, tehobromine, tehophylline dan epigallocathine yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan mengontrol nafsu makan. Teh hijau juga sangat kaya dengan kandungan polifenol dan flavonoid yang memberikan manfaat untuk kesehatan selain itu mengkonsumsi air teh hijau secara teratur akan membantu anda dalam menurunkan berat badan. Meskipun sekarang banyak yang menawarkan supleman yang terbuat dari teh hijau untuk bisa membantu anda dalam menurunkan berat badan tapi cara yang alami masih bisa anda dapatkan dengan mudah. Anda dapat mengkonsumsi teh hijau dengan cara yang tradisional cukup dengan menyeduhnya, sesekali bisa dicampurkan dengan beberapa sendok teh gula.
3. Diet Alami Dengan Susu Kedelai
Susu kedelai telah memiliki kecukupan nutrisi seperti kandungann fiber, karbohidrat dan vitamin yang tinggi setara dengan susu sapi. Bagi anda yang sedang diet kandungan lemak yang terdapat di dalam susu kedelai sangat bagus untuk kesehatan ditambah lagi kandungan karbohidrat yang terdapat pada susu kedelai merupakan jenis polisakarida yang tidak larut di dalam air sehingga tidak dicerna tubuh. Vitamin b kompleks, vitamin A, E dan K sangat membantu anda dalam memenuhi kebutuhan asupan nutrisi selama diet. Anda dapat meningkatkan asupan susu kedelai diwaktu siang dan malam ketika anda berdiet.
Itulah 3 minuman yang telah memiliki manfaat untuk anda yang sedang berdiet dengan cara alami, diet tidak membutuhkan biaya mahal cukup dengan memilih gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anda.
Ayam kampung atau biasa disebut ayam Buras (Bukan Ras) merupakan jenis ayam yang sudah yang banyak di ternakan secara tradisiona
Ayam kampung atau biasa disebut ayam Buras (Bukan Ras) merupakan jenis ayam yang sudah yang banyak di ternakan secara tradisional  di pedesaana. Sebutan ayam kampung adalah merujuk kepada ayam yang memang kenyataanya banyak ditemukan di kampung-kampung, walaupun memang ada juga Beternak ayam Kampung di Perkotaan.
Jenis ayam kampung cukup beragam, tetapi pada umumnya memiliki sifat yang relatif sama yaitu lebih kebal/tahan terhadap penyakit dibandingkan dengan ayam ras . Ayam kampung juga lebih tahan terhadap gejala Stress. Dan itulah salah-satu keunggulan Ayam kampung, disamping masih banyak lagi keunggulan-keunggulan ayam kampung (Ayam Ras) dibandingkan dengan ayam ras.
Beberapa keunggulan ayam kampung dibandingkan dengan ayam ras.
Ayam kampong lebih kebal terhadap serangan berbagai penyakit
Lebih tahan stress, tidak terganggu dengan suasana lingkungan yang hiruk pikuk.
Memiliki adaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan .
Lebih toleran terhadap perubahan cuaca
Harga jual lebih tinggi disbanding ayam ras
Telurnya di anggap lebih berkhasiat, sehingga harga jual telurnya lebih mahal
Dagingnya lebih enak dan gurih di banding ayam potong (ras)
Permintaan akan kebutuhan ayam kampung cukup tinggi
Bangsa-bangsa ayam kampung sampai saat ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi ayam hutan (gallus varius linnaeus) diperkirakan sebagai nenek moyang ayam kampung. Hal ini terlihat dari sifat-sifat dan morfologi ayam kampung yang mempunyai kemiripan dengan ayam hutan. Warna bulu ayam kampung sangat beragam, yaitu mulai dari hitam, putih, kekuningan, merah tua,atau kombinasi, dari warna-warna tersebut.
Pemeliharaan ternak ayam buras di Pandaisikek
Pemilihan Bibit Ternak. Pemilihan bibit ayam kampung secara umum juga sama dengan ayam ras, yaitu dipilih bibit dari induk yang mempunyai kemampuan produksi tinggi, misalnya dari kemampuan bertelurnya, sifat tumbuhnya dan mempunyai performance yang sehat, lincah, tidak cacat, mata cerah, tidak ada kotoran yang menempel dibubur, serta bulu tampak baik dan mengembang.
Kandang Ternak Ayam Buras. Perkandangan untuk pemeliharaan ayam kampung sangat tergantung dari cara pemeliharaan itu sendiri. Pemeliharaan ayam secara ekstensif atau dilepas hanya memerlukan jenis perkandangan yang seadanya. Kandang hanya berfungsi untuk tidur pada malam hari. Jenis kandang atau pemeliharaan ternak ayam buras/ ternak ayam kampung secara semi intensif dibuat lebih baik dari kandang untuk pemeliharaan secara akstensif karena selain untuk tidur pada malam hari, kandang juga digunakan untuk melakukan aktifitas. Sementara kandang untuk pemeliharaan ayam kampung secara intensif perlu mendapatkan perhatian khusus. Kandang dapat dibuat seperti pada kandang ayam ras karena pada pemeliharaan ternak ayam buras/ ternak ayam kampung secara intensif, ayam kampung akan dipelihara secara terus menerus didalam sehingga kandang berfungsi sebagai tempat tinggal, aktifitas makan, minum, istirahat, dan berproduksi. Sistem kandang yang digunakan bisa sama dengan sistem-sistem kandang ayam ras petelur, yaitu sistem liter dan sistem sangkar. Kepadatan kandang juga perlu diperhatikan.
Penggunaan wadah pakan dan minum juga sama dengan ayam petelur. Penempatan wadah dan pakan minuman juga sama yaitu ditempatkan secara berdekatan. Pemeliharaan ayam kampung juga bisa dilakukan secara ekstensif dan intensif. Pemeliharaan secara ekstensif adalah pemeliharaan dengan cara dilepas dan ayam dibiarkan berkeliaran mencari pakan sendiri. Pemeliharaan ini menghasilkan produksi yang rendah. Sementara pemeliharaan secara intensif yaitu dengan cara mengandangkan ayam. Kebutuhan ayam seperti meningkatkan produksi. Pada pemeliharaan secara tradisional, produksi telur rata-rata 30-40 butir per tahun. sementara dengan pemeliharaan intensif dapat meningkat menjadi 163 butir per 200 hari.
Pakan Ayam Buras. Pada pemeliharaan ayam kampung secara intensif, pemberian pakan dapat dilakukan seperti pada ayam ras petelur. Namun karena kemampuan produksi ayam kampung terbatas tidak seperti ayam ras petelur. Pemberian pakannya bisa dicampur sendiri. Bahan pakan yang digunakan antara lain jagung giling, bekatul dan konsentrat jadi dan sayur-sayuran. Konversi pakan pada ayam kampung sekitar 4,9. Pemberian pakan dibedakan dalam pakan awal (starter), pertumbuhan (grower) dan masa bertelur (layer). Selain hasil ramuan sendiri, pakan yang diberikan pada ayam pedaging juga bisa berupa pakan jadi.
Pencegahan Penyakit Ternak Ayam Buras. Pemeliharaan kesehatan pada ayam kampung tidak jauh beda dengan ayam ras, yaitu melalui program pembersihan kandang, perlengkapannya dan lingkungannya; sanitasi; serta hapus hama kandang. Penyakit yang sering menyerang ayam kampung yaitu new castle (NW), cronic deceaces (CRD) dan cacar.
Hal-hal yang biasa dilakukan dalam pencegahan penyakit pada ayam kampung sebagai berikut:
-Â Â Â Â Â Â Hindarkan anak ayam dari perubahan cuaca, anak ayam dapat diberi tambahan vitamin karena pada kondisi ini, anak ayam mudah terserang penyakit.
-Â Â Â Â Â Â Memberikan vaksinasi ND secara teratur
-Â Â Â Â Â Â Berikan pakan yang cukup berkualitas
-Â Â Â Â Â Â Jaga kerbersihan, perlengkapan dan lingkup kandang
-Â Â Â Â Â Â Berikan obat bila perlu saja
-Â Â Â Â Â Â Berikan obat cacing dan antibiotik secara berkala
Akan tetapi perlakuan-perlakuan tersebut di atas belumlah dilaksanakn oleh peternak ayam, hal ini disebabkan karena tujuan beternak ayam hanyalah sebagai usaha sampingan dan ada juga yang hanay sekedar hobby saja.
Panen Ternak Ayam Buras. Hasil panen ayam kampung berupa telur dan daging. Dibandingkan ayam ras, telur dan daging ayam kampung yang mempunyai rasa yang lebih khas dan lebih disukai oleh konsumen. Produksi daging ayam kampung dapat dilakukan pada ayam dara atau ayam dara apkir. Ayam kampung bisa dijual dalam keadaan hidup atau karkas.
Pembibitan pada ayam kampung. tidak seperti ayam ras yang dilakukan oleh breding farm. Pembibitan ayam kampung dilakukan secara alami oleh induk yang menetaskan telurnya sendiri atau secara penetasan buatan dengan menggunakan mesin tetes oleh peternak atau pengusaha peternakan. Lama penetasan telur ayam kampung sekitar 18 hari. Cara penetasan sama dengan ayam ras. (EC-1266).
Even as a high school student, Dave Goldberg was urging female classmates to speak up. As a young dot-com executive, he had one girlfriend after another, but fell hard for a driven friend named Sheryl Sandberg, pining after her for years. After they wed, Mr. Goldberg pushed her to negotiate hard for high compensation and arranged his schedule so that he could be home with their children when she was traveling for work.
Mr. Goldberg, who died unexpectedly on Friday, was a genial, 47-year-old Silicon Valley entrepreneur who built his latest company, SurveyMonkey, from a modest enterprise to one recently valued by investors at $2 billion. But he was also perhaps the signature male feminist of his era: the first major chief executive in memory to spur his wife to become as successful in business as he was, and an essential figure in “Lean In,” Ms. Sandberg’s blockbuster guide to female achievement.
Over the weekend, even strangers were shocked at his death, both because of his relatively young age and because they knew of him as the living, breathing, car-pooling center of a new philosophy of two-career marriage.
“They were very much the role models for what this next generation wants to grapple with,” said Debora L. Spar, the president of Barnard College. In a 2011 commencement speech there, Ms. Sandberg told the graduates that whom they married would be their most important career decision.
In the play “The Heidi Chronicles,” revived on Broadway this spring, a male character who is the founder of a media company says that “I don’t want to come home to an A-plus,” explaining that his ambitions require him to marry an unthreatening helpmeet. Mr. Goldberg grew up to hold the opposite view, starting with his upbringing in progressive Minneapolis circles where “there was woman power in every aspect of our lives,” Jeffrey Dachis, a childhood friend, said in an interview.
The Goldberg parents read “The Feminine Mystique” together — in fact, Mr. Goldberg’s father introduced it to his wife, according to Ms. Sandberg’s book. In 1976, Paula Goldberg helped found a nonprofit to aid children with disabilities. Her husband, Mel, a law professor who taught at night, made the family breakfast at home.
Later, when Dave Goldberg was in high school and his prom date, Jill Chessen, stayed silent in a politics class, he chastised her afterward. He said, “You need to speak up,” Ms. Chessen recalled in an interview. “They need to hear your voice.”
Years later, when Karin Gilford, an early employee at Launch Media, Mr. Goldberg’s digital music company, became a mother, he knew exactly what to do. He kept giving her challenging assignments, she recalled, but also let her work from home one day a week. After Yahoo acquired Launch, Mr. Goldberg became known for distributing roses to all the women in the office on Valentine’s Day.
Ms. Sandberg, who often describes herself as bossy-in-a-good-way, enchanted him when they became friendly in the mid-1990s. He “was smitten with her,” Ms. Chessen remembered. Ms. Sandberg was dating someone else, but Mr. Goldberg still hung around, even helping her and her then-boyfriend move, recalled Bob Roback, a friend and co-founder of Launch. When they finally married in 2004, friends remember thinking how similar the two were, and that the qualities that might have made Ms. Sandberg intimidating to some men drew Mr. Goldberg to her even more.
Over the next decade, Mr. Goldberg and Ms. Sandberg pioneered new ways of capturing information online, had a son and then a daughter, became immensely wealthy, and hashed out their who-does-what-in-this-marriage issues. Mr. Goldberg’s commute from the Bay Area to Los Angeles became a strain, so he relocated, later joking that he “lost the coin flip” of where they would live. He paid the bills, she planned the birthday parties, and both often left their offices at 5:30 so they could eat dinner with their children before resuming work afterward.
Friends in Silicon Valley say they were careful to conduct their careers separately, politely refusing when outsiders would ask one about the other’s work: Ms. Sandberg’s role building Facebook into an information and advertising powerhouse, and Mr. Goldberg at SurveyMonkey, which made polling faster and cheaper. But privately, their work was intertwined. He often began statements to his team with the phrase “Well, Sheryl said” sharing her business advice. He counseled her, too, starting with her salary negotiations with Mark Zuckerberg.
“I wanted Mark to really feel he stretched to get Sheryl, because she was worth it,” Mr. Goldberg explained in a 2013 “60 Minutes” interview, his Minnesota accent and his smile intact as he offered a rare peek of the intersection of marriage and money at the top of corporate life.
While his wife grew increasingly outspoken about women’s advancement, Mr. Goldberg quietly advised the men in the office on family and partnership matters, an associate said. Six out of 16 members of SurveyMonkey’s management team are female, an almost unheard-of ratio among Silicon Valley “unicorns,” or companies valued at over $1 billion.
When Mellody Hobson, a friend and finance executive, wrote a chapter of “Lean In” about women of color for the college edition of the book, Mr. Goldberg gave her feedback on the draft, a clue to his deep involvement. He joked with Ms. Hobson that she was too long-winded, like Ms. Sandberg, but aside from that, he said he loved the chapter, she said in an interview.
By then, Mr. Goldberg was a figure of fascination who inspired a “where can I get one of those?” reaction among many of the women who had read the best seller “Lean In.” Some lamented that Ms. Sandberg’s advice hinged too much on marrying a Dave Goldberg, who was humble enough to plan around his wife, attentive enough to worry about which shoes his young daughter would wear, and rich enough to help pay for the help that made the family’s balancing act manageable.
Now that he is gone, and Ms. Sandberg goes from being half of a celebrated partnership to perhaps the business world’s most prominent single mother, the pages of “Lean In” carry a new sting of loss.
“We are never at 50-50 at any given moment — perfect equality is hard to define or sustain — but we allow the pendulum to swing back and forth between us,” she wrote in 2013, adding that they were looking forward to raising teenagers together.
“Fortunately, I have Dave to figure it out with me,” she wrote.